RiderTua.com – Fabio Quartararo: Ban menjadi bencana, tekanan udara di ban depan terlalu tinggi, yang berakibat performa ban sangat buruk sejak awal race. Fabio Quartararo bertarung bak menggunakan ‘senjata tumpul’ pada balapan pembuka musim di Qatar. Kemudian sang juara bertahan menemukan kata-kata yang jelas untuk Yamaha. “Saya melakukan start yang sangat baik,” itu adalah satu-satunya kata positif yang keluar dari pembalap asal Prancis itu setelah melewati garis finis di balapan pembuka musim MotoGP di Qatar. Kalah lebih dari 10 detik di belakang pemenang Enea Bastianini (Gresini Ducati). Beberapa meter menjelang garis finis, dia disalip oleh Johann Zarco (Pramac Ducati), yang keunggulan top speednya harus diakui oleh pembalap pabrikan Yamaha itu tanpa perlawanan. Dengan menempati posisi ke-9, pembalap berusia 22 tahun itu menorehkan hasil terburuknya sejak GP Spanyol 2021.
Fabio Quartararo: Ban Menjadi Bencana!
Fabio Quartararo menyalahkan satu masalah utama sebagai penyebab penampilannya yang buruk. “Pada awal lap kedua, tekanan udara di ban depan terlalu tinggi, yang berarti performa ban sangat buruk sejak awal. Saya berharap untuk kecepatan yang lebih baik, tetapi saya tidak bisa mendapatkan lebih dari itu dan itu masalah kami,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, “Ketika saya di belakang seorang pembalap, tekanan ban meningkat, itu normal. Tapi kali ini ban adalah bencana bahkan tanpa slipstream, dia terlalu tinggi di seluruh balapan. Kita perlu memahami mengapa ini terus terjadi.”
Bahkan meskipun masih ada 20 seri yang akan diperebutkan, Quartararo meragukan daya saingnya tahun ini. “Produsen lain seperti KTM, Honda dan Ducati melakukan pekerjaan yang hebat selama musim dingin dan ini adalah hasil kerja keras mereka. Ketika kita mempertimbangkan bahwa kami memenangkan kedua balapan di Qatar tahun lalu dan sekarang sangat jauh di belakang, itu memberi saya banyak hal untuk dipikirkan,” lanjut rekan setim Franco Morbidelli itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Sebagai pengingat, tahun lalu Quartararo dan rekan setimnya saat itu Maverick Vinales memenangkan dua balapan di Qatar.
Pembalap asal Prancis itu juga khawatir tentang kurangnya top speed M1-nya. Ketika ditanya, apakah kelemahan performa ini akan menjadi faktor dalam negosiasi kontraknya untuk musim mendatang?
Quartararo menjawab, “Target nomor satu saya adalah memenangkan balapan. Yang paling penting bagi saya adalah, memiliki motor terbaik yang juga bisa saya menangkan. Saya pasti akan memperhitungkannya. Tentu saja saya tidak memiliki kepercayaan diri penuh saat ini, tetapi tugas saya adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk setiap balapan dan memberikan yang maksimal. Terlepas dari, apakah saya bertarung untuk merebut kemenangan atau posisi ke-15.”