Ketika Penjualan Mobil di Indonesia Berhasil Ungguli Thailand

RiderTua.com – Biasanya penjualan mobil di Indonesia selalu diungguli oleh negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand. Memang kedua negara ini menjadi pusat dari pasar roda empat bagi produsen. Tapi ternyata hasil penjualan mobil di Tanah Air sanggup mengalahkan penjualan mobil di Thailand. Tentu ini hasil yang cukup mengejutkan, mengingat selama ini hasilnya selalu dibawah itu.

Baca juga: Ini Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2022

Penjualan Mobil di Indonesia Kalahkan Thailand

Memang kedengarannya cukup mengejutkan, mengingat penjualan mobil di Tanah Air biasanya selalu berada di belakangnya Thailand. Tahun lalu saja, penjualan disini hanya bisa tembus 532 ribu unit, sedangkan di Negeri Gajah Putih bisa mencapai lebih dari 700 ribu unit. Ini jelas membuat Indonesia kalah telak dari negara tetangga.

Namun kini keadaan berbalik, dimana penjualan mobil secara domestik di Indonesia sudah melebihi angka 700 ribu unit, sedangkan Thailand hanya mencapai 590 ribu unit. Tentu itu hasil yang jauh berbeda dari tahun lalu, dimana Indonesia berada tepat dibawahnya. Ini saja sudah menjadi kabar yang bagus bagi industri otomotif disini.

Produksi Masih Belum Unggul

Sebab dengan kenaikan penjualan mobil secara domestik ini menunjukkan adanya pemulihan kondisi pasar sejak diterpa kondisi tak menentu pada tahun lalu. Dengan ini produsen semakin bersemangat dalam menghadirkan produk terbaru untuk ditawarkan kepada konsumen Indonesia. Terutama model dengan harga terjangkau menjadi buruan banyak orang.

Walau hasil penjualannya sudah cukup bagus, tapi untuk produksi mobil Indonesia masih kalah dari Thailand. Negara ini sudah memproduksi 1,3 juta unit mobil, sedangkan Indonesia baru mencapai 852 ribu unit. Selisihnya cukup jauh untuk yang satu ini, apalagi unit yang diproduksi tak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga sebagai ekspor ke luar negeri.

Gaikindo sebenarnya sudah tahu kalau penjualan mobil di Indonesia bisa ditingkatkan lebih jauh lagi. Namun untuk produksi masih belum bisa maksimal, terlebih dengan adanya krisis chip yang terjadi saat ini.