Categories: MotoGP

Pit Beirer: Ducati Menghina Dirinya Sendiri?

RiderTua.com – Direktur Motorsport KTM Pit Beirer menjelaskan, mengapa dia terkadang terlihat cemburu terhadap Yamaha dan Ducati (membeli rider yang sudah jadi), sementara KTM melakukan program junior yang rumit. Pit Beirer berujar sistem talenta muda KTM menghabiskan banyak duit… “Saya merasa iri kepada rekan saya Lin Jarvis. Ketika dia membeli pembalap top seperti Jorge Lorenzo, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo,” katanya.. Sementara dia membalas kritikan Ducati, “Jika seseorang seperti Tardozzi menghina diri mereka sendiri tentang konsep kami hari ini, mereka akan mendapatkan jawaban sederhana, ‘Bangun motor balap Moto3, beli tim Moto2, lalu lakukan pekerjaan untuk talenta muda. Itu cukup mudah. Kita tidak perlu menjadi super cerdas untuk menyalin sistem kami,” kata Pit Beirer..

Pit Beirer: Sistem Talenta Muda Kami Menghabiskan Banyak Uang

KTM Factory Racing memenangkan gelar juara dunia pembalap Moto3 ke-5 bersama Pedro Acosta, setelah Sandro Cortese pada 2012, Maverick Vinales pada 2013, Brad Binder pada 2016 dan Albert Arenas pada 2020. Ini berarti KTM telah menyamakan kedudukan dengan Honda di kejuaraan dunia. Pabrikan asal Jepang itu menang bersama Alex Marquez (2014), Danny Kent (2015), Joan Mir (2017), Jorge Martin 2018 dan Lorenzo Dalla Porta 2019.

Akhir pekan ini di Valencia akan diklarifikasi, apakah pemimpin klasemen Remy Gardner dari Tim Red Bull KTM Ajo akan memenangkan Kejuaraan Dunia Moto2 melawan rookie Raul Fernandez yang tertinggal 23 poin?.

Acosta dan Fernandez tumbuh di program junior, mereka mengikuti Red Bull Rookies Cup, dan itu juga berlaku untuk Miguel Oliveira dan Brad Binder, yang membentuk Red Bull KTM MotoGP Factory Team pada 2021 dan 2022.

Pembalap dan talenta top lainnya seperti Johann Zarco,Jorge Martin, Joan Mir, Enea Bastianini, Fabio Di Giannantonio dan pemimpin Kejuaraan Dunia Superbike Toprak Razgatliolou juga berasal dari Rookies Cup.

Pada bulan September, manajer tim Ducati Davide Tardozzi mengatakan bahwa KTM memiliki keunggulan kompetitif yang tidak adil melalui program talenta muda yang beragam, dan Akademi MotoGP KTM karena pabrikan asal Austria itu telah mengikat terlalu banyak bakat luar biasa untuk diri mereka sendiri dengan kontrak ‘pembungkaman’.

Namun, ini terbukti salah karena semua pembalap yang disebutkan mengendarai merek lain dari waktu ke waktu. Termasuk Binder dan Oliveira dan Raul Fernandez. Hanya Acosta dan Deniz Oncu yang tidak. Pedro memenangkan Rookies Cup 2020, pembalap asal Turki itu berada di posisi ke-2 di belakang saudara kembarnya Can pada 2019.

Sekedar informasi, Ducati telah menandatangani 3 mantan pembalap KTM Rookies Cup yakni Zarco, Martin dan Bastianini.

Karena Rookies Cup dibuat pada tahun 2007, Zarco adalah pemenang keseluruhan pertama. Dan tim Ajo telah dibiayai bersama sejak 2012 sementara tim Tech3-Moto3 sejak 2019. Selain itu, KTM didorong di Northern Talent Cup dan Austrian Junior Cup.

Dalam sebuah wawancara, Pit Beirer menekankan, “Keputusan mendasar untuk mempromosikan bakat muda yang ditargetkan tidak semudah itu. Ketika kami melihat berapa banyak pekerjaan dan uang yang dibutuhkan untuk mengurus semua seri junior ini, dan juga untuk ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Moto3 karena kami memiliki semangat untuk mengembangkan pembalap muda.”

“Maka saya merasa iri kepada rekan saya Lin Jarvis dari waktu ke waktu. Ketika dia membeli pembalap top seperti Jorge Lorenzo, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di Yamaha selama 15 tahun terakhir. Dia bisa pergi ke Quartararo dan berkata, ‘Apa yang orang lain bayar? 3 juta? Dengan saya Anda mendapatkan 4 juta’. Jadi Quartararo pergi ke Yamaha dengan paket ini. Itu tentu saja pendekatan yang berbeda,” imbuhnya.

Yamaha menjalankan Master Camp dan Master Camp Team, dan Yamaha berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Superbike dan Supersport. Tetapi sejauh ini belum pernah ada pembalap buatan sendiri di Kejuaraan Dunia MotoGP. Bahkan Rossi pun terpikat menjauh dari Honda.

Beirer menambahkan, “Tapi kita tidak bisa selalu membeli rider yang sudah jadi. Itu tidak selalu berhasil. Dan alhamdulillah ada pembalap setia melalui program junior seperti ini, enjoy dan mau tetap bersama brand ini. Kami memiliki akses langsung dan talenta dalam tim kami. Kami melihat itu sebagai keuntungan. Di satu sisi, ini sangat menyenangkan bagi kami, tetapi ini banyak pekerjaan dan menghabiskan banyak uang.”

Sponsor Red Bull adalah 100 persen di belakang proyek junior ini, karena produsen minuman energi itu menjadi juara dunia 4 kali di Formula 1 dengan mantan Red Bull Junior, sekarang Max Verstappen yang memimpin Kejuaraan Dunia.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Ducati Harus Memberi Pecco Motor Terbaik untuk Meng-KO Jorge Martin

RiderTua.com - Ducati harus memberi Pecco motor terbaik untuk meng-KO Jorge Martin... Kejuaraan dunia MotoGP 2024 dimulai dengan penuh kejutan…

19 April 2024

Rumor Jack Miller Ditukar Pedro Acosta Musim Ini, Ini Jawaban Bos KTM

RiderTua.com - Secara kontrak KTM dapat menukar pembalap antar timnya di tengah musim, tetapi pabrikan asal Austria itu tidak berencana…

19 April 2024

Wuling Dkk Tawarkan Diskon Untuk Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Wuling masih menjadi pemimpin penjualan mobil listrik di Indonesia pada Maret lalu. Binguo yang mampu menjadi model BEV…

18 April 2024

Hyundai, Kia, dan Toyota Hadirkan Diskon Untuk MPV Mewahnya

RiderTua.com - Hyundai tidak hanya menghadirkan low MPV Stargazer di Indonesia, tetapi juga MPV mewah Staria. Nyatanya model ini hadir…

18 April 2024

Marc Marquez Bahagia: Di Qatar Duel Melawan Martin, di Portimao Bertarung dengan Pecco!

RiderTua.com - Marc Marquez kehilangan peluang meraih kemenangan di GP Amerika karena masalah pengereman, sehingga rider Gresini Ducati itu gagal…

18 April 2024

Siap Dibawa Trabasan! Modifikasi Honda CB350 RS Jadi Motor Scrambler

RiderTua.com - Dirt Freak Jepang yang menyediakan banyak sparepart modifikasi, kini mereka mengenalkan Honda CB350 RS yang telah dimodifikasi menjadi…

18 April 2024