RiderTua.com – Thomas Lüthi (35 tahun) kini di Pertamina Mandalika SAG Team adalah satu dari pembalap yang berakhir karirnya di MotoGP musim ini. Setelah 19 tahun di kejuaraan dunia balap motor, rider Moto2 Tom Luthi akan mengikuti balapan terakhir dari karirnya yang panjang dan sukses di Valencia akhir pekan ini. Dia akan berada di paddock sebagai manajer Noah Dettwiler sekaligus direktur olahraga di PrustelGP. Tom Luthi merupakan juara dunia di kelas 125 cc pada tahun 2005 dan 2 kali runner-up di Kejuaraan Dunia Moto2 pada tahun 2016, hanya Johann Zarco yang mengalahkannya. Mantan saingannya Johann Zarco memuji pembalap asal Swiss berusia 35 tahun itu. Dia gagal di MotoGP (Honda Marc VDS) tahun 2018, moncer di Moto2 meskipun tidak juara dunia, banyak yang menjadikannya panutan karena senior..
Pembalap asal Prancis itu berkomentar tentang mantan rivalnya sebelum akhir musim. “Saya tidak akan menggunakan kata ‘idola’, tetapi ketika saya mulai balap motor, dia sudah berada di Kejuaraan Dunia. Dia menjadi juara dunia pada tahun 2005 ketika dia masih sangat muda, dan saya pikir bukan pada motor tercepat. Dia memulai dengan sangat baik dan kemudian bertarung untuk gelar Moto2 selama bertahun-tahun. Bagi saya dia juga panutan di Moto2, saya bangga bisa mengalahkannya, mencapai levelnya dan bertarung dengannya,” kata juara dunia Moto2 dua kali itu.
“Dia sopan seperti orang Swiss pada umumnya. Sayang sekali dia tidak merasa nyaman di motor MotoGP. Tapi ketika dia kembali ke Moto2, dia merasa jauh lebih baik. Itu bagus, dia berkata pada dirinya sendiri, ‘Saya seorang pembalap yang baik, saya memiliki perasaan yang tepat’. Karena terkadang kita kehilangan feeling di MotoGP dan kemudian kita mulai mempertanyakan diri sendiri,” tandas bintang Pramac Ducati itu.
Dengan 53 podium, Luthi memimpin daftar posisi 3 teratas di kelas Moto2, yang telah ada sejak 2010. Pada 2016 dan 2017 dia berada di peringkat 2 di Kejuaraan Dunia. Di MotoGP tahun 2018 dia tidak berhasil, di Marc-VDS-Honda dia tidak meraih poin apapun. Setelah kembali ke Moto2, Luthi kembali berada di peringkat 3 di Kejuaraan Dunia 2019, dan dengan Intact GP dia merayakan kemenangan balap ke-17 di GP Austin 2019.
Zarco menekankan, “Saya sangat menghormatinya dan sangat jelas bahwa banyak pembalap menghargai dia karena dia sangat baik dengan sekitarnya. Dia sudah berada di sana selama bertahun-tahun dan melaju melawan begitu banyak pembalap super cepat di kategori yang lebih kecil.”
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
Leave a Comment