Gaya Balap Yamaha Dipakai di Aprilia? Apa Gak ‘Ambyar’?

RiderTua.com – Seperti ribuan penggemar MotoGP, sangat menarik memperhatikan Vinales dalam debutnya bersama Aprilia dan salah satu hal yang ingin kita ketahui adalah untuk melihat apakah posisinya yang ekstrem dengan Yamaha M1 juga akan digunakan di Aprilia, sangat berlawanan dengan gaya balap Aleix dengan posisi kepala ditengah (old style). Bahkan Aleix berujar ingin mempelajari gaya balap Vinales dan membandingkan hasilnya. Namun saat sesi latihan kemarin, Maverick Vinales berujar melakukan beberapa kesalahan di setiap lap… Pendatang baru Aprilia, Maverick Vinales menyelesaikan latihan bebas hari Jumat pertamanya dengan RS-GP21 di Aragon di P-20. Kemudian pembalap berusia 26 tahun itu menggambarkan kesan baiknya dan kesulitan terbesar yang dihadapinya harit itu.

“Saya sangat senang, tapi saya sedikit tegang di beberapa lap pertama. Saya sangat gugup karena tentu saja tidak sama. Tetapi setelah beberapa lap saya hanya bisa mengendarai. Saya hanya perlu melakukan putaran. Yang paling penting bagi saya adalah, saya semakin memahami motor dan belajar agar bisa cepat dengannya. Kami berada di jalur yang benar, FP2 cukup bagus. Dan jujur, saya juga cukup senang dengan catatan waktunya. Kami juga masih punya waktu untuk perbaikan dan kami terus belajar, itu prioritas kami,” kata Maverick Vinales setelah debut resminya di Aprilia. Ini baru awal kita lihat hingga akhir musim bagaimana gaya balap hybrid ini bisa menyatu, atau Vinales akan berubah..

Maverick Vinales: Saya Bikin Kesalahan di Setiap Lap

Pada hari pertama latihan di MotorLand Aragon, setelah hanya 2 hari melakukan tes pribadi di Misano, Vinales fokus pada penyesuaian lebih lanjut dengan motor barunya. Dia terus mengandalkan konfigurasi rekan setimnya Aleix Espargaro.

“Sangat sulit untuk berkembang hanya dalam 40 menit. Kita hanya perlu mengenal motor. Secara keseluruhan, perasaan itu sangat positif. Tetapi memang benar, itu sangat berbeda. Saya sudah terbiasa dengan hal yang berbeda. Saya tahu trek dengan cara yang berbeda dan itu mungkin menyulitkan untuk menyatukan seluruh lap,” kata Vinales pada Jumat malam.

“Hal tersulit bagi saya adalah, mendapatkan keempat sektor secara berturut-turut. Saya mencoba untuk memacu dan saya membuat kesalahan setiap lap. Pada titik ini saya tidak mengendarai motor secara maksimal. Dan saya pikir itu penting karena pada akhirnya kami memiliki lap ideal yang bagus dan ritme yang bagus. Kami harus konsentrasi, tetap tenang dan terus bekerja, karena kami masih jauh dari maksimal,” tegas pemenang GP 9 kali itu.

Meskipun berada di posisi ke-20, pembalap asal Spanyol itu memandang hal itu dengan positif. “Kami membuat lompatan yang cukup besar dari FP1 ke FP2. Dan tidak hanya dalam hal catatan waktu, tetapi juga dalam hal perasaan. Dan saya percaya bahwa besok kita akan melakukan lompatan lagi, selangkah demi selangkah. Ini adalah proses belajar,” ujarnya.

Bahkan, Vinales masih tertinggal 2,139 menit di FP1 dalam waktu 1:50,187 menit. Dan dia menyelesaikan FP2 dengan 1:48,755 menit dan tertinggal 1,142 detik.

Perubahan terbesar adalah fase pengereman, Vinales mengungkapkan, “Saya mengerem terlalu dini, itu masalah utama karena saya terbiasa dengan gaya balap yang berbeda. Tapi kami semakin dekat. Di Misano kami sudah dekat dan saya percaya bahwa di Aragon kami akan semakin dekat, hari demi hari dan sesi demi sesi. Fase pengereman adalah yang paling sulit bagi saya, akselerasinya sangat bagus. Saya bisa mengontrol slide dengan baik, itu tidak masalah.”