RiderTua.com – Lin Jarvis kembali membicarakan perpisahan prematur dengan Vinales, kejadian tak terduga bagi manajer Yamaha yang jelas tidak menghargai perilaku Vinales yang membuat formasi pembalap Yamaha berantakan (untung ada bocah ajaib Quartararo). Kerjasama Maverick Vinales dan Yamaha berakhir buruk, bukan akhir 2022 (sesuai kontrak awal) dan akhir 2021 agar sedikit bersabar, namun lebih cepat lagi… Skandal ‘gaspol’ mampu mempercepat perpisahan itu (sebagai pemicunya).. Pembalap melakukan tindakan yang tidak wajar pada M1, berbuah ‘pemutusan kontrak instan’ sebagai satu-satunya solusi yang mungkin, tidak ada solusi lain yang layak.
Selama 16 tahun di Yamaha Rossi memang pernah mengkritik Yamaha, namun efek Valentino berbeda dengan Maverick dalam melontarkan protesnya.. Dalam 4,5 musim di Yamaha Vinales memang belum mempersembahkan juara dunia. Dan satu yang diingat Jarvis adalah pernyataan Vinales merugikan Yamaha dan sudah di luar batas, “Ada batas yang tidak boleh dilampaui, pernyataan negatif harus dihindari. Anda tidak akan menjadi lebih cepat dengan mengkritik tim,” kata Lin Jarvis.. Sebuah epilog atau akhir cerita buruk, namun kedua pihak kini bahagia, sudah menemukan jalan masing-masing. Pembalap Spanyol itu mulai seri Aragon akan mengendarai Aprilia RS-GP.. ya secepat itu berpaling.
Lin Jarvis dalam sebuah wawancara dengan Speedweek kembali berbicara tentang kasus Vinales, menjelaskan bahwa pernyataan tertentu yang merugikan Yamaha tidak boleh dibuat.. “Ada kontrak dan beberapa hal tidak dapat dikatakan. Ada batas yang tidak boleh dilampaui, pernyataan negatif harus dihindari. Anda tidak akan menjadi lebih cepat dengan mengkritik tim. Beberapa pandangan harus diungkapkan dalam pertemuan pribadi, bukan di depan umum. Kami berbicara dengan Maverick dan keberatan (protes) dengan dia.”
Lin Jarvis, direktur pelaksana Yamaha, menegaskan bahwa telah ada upaya maksimal untuk mendukung Maverick dan mengakui bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab mereka sendiri… “Pembalap harus khawatir tentang kesalahan mereka. Tim dan pabrikan Yamaha ingin sukses bersamanya, kami banyak berinvestasi. Apakah kita membuat kesalahan? Tentu saja. Sudahkah kita selalu menyediakan motor terbaik? Mungkin tidak. Tapi itulah hidup. Enam pabrikan sepeda motor berpartisipasi, hanya satu yang bisa menang..”
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…
RiderTua.com - Citroen akhirnya meluncurkan mobil terbarunya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Mobil SUV ini menjadi varian baru lainnya dari…
RiderTua.com - 2024 bisa dibilang tahunnya Pedro Acosta. Rookie dari tim GASGAS-Tech3 itu tampil impresif dalam 3 seri MotoGP pertama…
RiderTua.com - Setelah finis ke-2 pada race pertama hari Sabtu, Toprak Razgatlioglu menyelesaikan superpole race pada Minggu pagi di posisi…
RiderTua.com - Mengenai performa kuat Enea Bastianini musim ini, usai GP Amerika Michael Laverty mengatakan, "Senang melihat performa Enea. Dia…
Leave a Comment