RiderTua.com – Beberapa pengamat MotoGP berpendapat MotoGP telah banyak berubah.. Tidak ada yang berani mengatakan bahwa: Marc Marquez tidak lagi superior dan itu bukan karena cederanya.. Pasalnya, juara delapan kali itu kembali menunjukkan gejala frustrasinya dalam satu manuver, yang sepertinya terlalu terburu-buru. Marquez tercatat mengalami enam kali jatuh dalam sepuluh balapan sejak kembali dari cedera.. Jika Marc tidak superior, bukan berarti dia tidak bisa menang lagi, dia kemungkinan besar akan menang di beberapa seri kedepan. Semangat Marc menunjukkan bahwa dia benar-benar termotivasi. Dia bukan pembalap yang takut cedera.
Jorge Martin menjalani musim rookie-nya di Silverstone dalam suasana hati yang bagus dan setidaknya memiliki kecepatan untuk memperebutkan podium ketiga berturut-turut. Marquez, pada di sisi lain juga dalam posisi untuk mendapatkan hasil yang baik.
Sebelum balapan, Marc menjelaskan bahwa apa yang ingin dia pelajari di Silverstone, yang benar-benar ingin dia uji, adalah konsistensinya, tetapi sekali lagi dia belum bisa mengendalikan adrenalin-nya. Diluar siapa yang salah dan benar, ketika Martín menyalip dan ada kontak dan Marquez ingin membalas dendam di tikungan berikutnya.
Setelah cedera Marquez di Jerez musim lalu, dia harus belajar untuk lebih tenang, melupakan emosi dan permainan psikologis yang dapat mengacaukan pikiran jernih saat bertarung.. Namun, bukan itu yang kita lihat. Sebaliknya, dia mempertahankan agresivitasnya seperti dulu, namun hal-hal tidak lagi berhasil. Seperti yang dikatakan Luca Cadalora, “Marc telah kehilangan sihirnya”, dan setiap kali Márquez yang terlalu bersemangat hasilnya dialah yang keluar balapan, dalam hal ini dia membawa Martin ikut OUT.
Di musim 2021 ini Marc Marquez tidak superior lagi, namun tidak ada yang berani mengatakannya. MotoGP telah banyak berubah dibandingkan dengan yang dia tinggalkan pada 2019, bahkan dibandingkan dengan balapan pertama tahun 2020 di mana belum ada yang tahu tentang ban Michelin baru.
Marc tidak superior bukan berarti tidak bisa menang lagi, dia kemungkinan besar akan menang. Semangat Marc menunjukkan bahwa dia benar-benar termotivasi. Dia bukan pembalap yang takut cedera. Marquez tak lagi unggul, dia tidak lagi superior, dan jika dia menang lagi, itu bukan karena dia telah pulih dari lengannya, tetapi karena dia telah menempatkan dirinya untuk membalap seperti yang telah dia lakukan berkali-kali sepanjang karirnya.
Ban Michelin baru telah mengubah segalanya. Balapan menjadi lebih cepat, selain itu lawan juga telah tumbuh banyak saat ketidakhadirannya. Marc Marquez memang telah comeback ke MotoGP dan merupakan pembalap top, itu jelas… tapi di tingkat yang sama dengan Fabio Quartararo, Miguel Oliveira, Jorge Martin, Aleix Espargaro, Joan Mir dan lainnya.
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…
Leave a Comment