Balapan ‘Restart’ Seperti Sebuah Perjudian?

RiderTua.com – Hal kebalikan terjadi antara Binder dengan Pecco Bagnaia dan Vinales. Jika Pecco dan Vinales bagus di race-1 dan drop karena masalah grip ban yang berubah dan masalah kopling yang diubah di race-2. Brad Binder berujar, ” Race pertama sulit bagi saya, karena saya hampir jatuh. Saya tidak tahu apa yang terjadi, ban depan saya zero. Dan pada balapan pertama, saya merasa seperti sedang berkendara di tengah hujan. Saya hampir ‘terbang’ dari lintasan dan karena itu merosot kembali ke posisi 21.. Saat restart (balapan kedua) jauh lebih baik bagi saya. Saya langsung menemukan kepercayaan diri dengan ban depan,” katanya. Binder yang start dari P-16 justru finish ke-4..

Balapan ‘Restart’ Seperti Sebuah Perjudian?

Brad Binder sekali lagi mendemonstrasikan salah satu balapan di Red Bull Ring yang kemudian memunculkan pertanyaan, apa yang bisa dilakukannya jika dia tidak berlama-lama dalam latihan bebas pada hari Jumat dan kemudian mencapai posisi start yang lebih baik pada hari Sabtu? Pembalap Red Bull-KTM itu hanya menempati urutan ke-16 di grid start. Setelah duel melawan Johann Zarco dan Taka Nakagami, rider yang sebentar lagi berusia 26 tahun itu mampu menempati posisi ke-4 di lap terakhir dari 27 lap.

Julukan ‘Brad Attack’ disematkan kepadanya saat masih di kelas Moto3 dan Moto2, karena manuver menyalipnya yang agresif dan patut dicontoh. Sekarang rekan-rekan MotoGP-nya mulai mengenalnya. Terlepas dari penampilan kualifikasi yang buruk, Binder telah mencapai dua kali finis di tempat ke-4 dan dua kali finis di tempat ke-5 tahun ini, dan berada di peringkat 8 dengan 73 poin di musim MotoGP keduanya.

Namun Brad Binder belum meraih podium Moto GP sejak kemenangannya di Brno pada 9 Agustus 2020.

“Ada sedikit kekacauan hari ini, balapan pertama bahkan tidak memakan waktu dua lap,” kata Brad Binder, yang saudaranya Darryn mengamankan tempat ke-6 dalam balapan Moto3 di Petronas Honda.

“Awal balapan pertama ini sulit bagi saya, karena saya hampir jatuh saat mendekati grid di lap inspeksi saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi ban depan saya zero. Dan pada lap pertama balapan pertama, saya merasa seperti sedang berkendara di tengah hujan. Ban sangat dingin untuk beberapa alasan. Saya hampir ‘terbang’ dari lintasan dan karena itu merosot kembali ke posisi 21. Saya kemudian menyalip 4 atau 5 lawan, tetapi kemudian bendera merah dikibarkan karena Dani jatuh. Saya harap mereka berdua baik-baik saja.”
(Sayangnya tidak: Lorenzo Savadori (Aprilia) mengalami patah pergelangan kaki).

Binder kemudian menambahkan, “Saat restart itu jauh lebih baik bagi saya. Saya langsung menemukan kepercayaan diri dengan ban depan, tetapi saat balapan berlanjut, saya benar-benar kesulitan dengan ban depan Michelin. Kami membutuhkan konstruksi yang lebih hard.. ban depan yang ada terlalu soft untuk kami.”

“Ini memaksa kita ke limit yang sangat rendah ketika memasuki tikungan, yang menghabiskan waktu yang berharga. Itu adalah limit yang tidak bisa saya lewati. Saya tidak punya pilihan selain membalap di tepi area batas ini untuk seluruh balapan. Setidaknya saya bisa memulai beberapa manuver lagi di akhir dan mengamankan tempat ke-4. Saya sangat senang dengan akhir balapan.”