Quartararo Lebih Pede dibanding Zarco,Minder?

RiderTua.com – Soal mental, Fabio Quartararo lebih pede dibanding Johann Zarco.. Di paruh pertama musim, Quartararo berada di peringkat teratas. Menurut Zarco, kekuatan Quartararo adalah kepercayaan dirinya pada motor (Yamaha M1) dan potensinya sendiri. “Kita dapat melihat dari cara dia membalap. Dia tidak pernah ragu-ragu, dia penuh kepercayaan diri. Dimana di hal inilah saya masih kurang. Semua itu datang sedikit demi sedikit dan membutuhkan waktu,” kata rider Pramac, yang membalap musim keduanya di Ducati.

Quartararo Lebih Pede dibanding Zarco

Johann Zarco mengakhiri paruh pertama musim dengan menduduki peringkat ke-2 di klasemen Kejuaraan Dunia 2021. Setelah melakoni 9 dari 19 balapan yang direncanakan, pembalap Pramac Ducati itu mengantongi 122 poin atau terpaut 34 poin dari rekan senegaranya sekaligus pemuncak klasemen Fabio Quartararo (Yamaha). Apakah Zarco puas dengan hasil di paruh pertama musim ini dan 4 kali finis kedua? “Ini lebih baik dari ekspektasi di awal musim. Tetapi jika Kita berada di sana, kita ingin mengambil kesempatan itu. Target akhir saya adalah memperjuangkan gelar dan mencoba menjadi juara dunia MotoGP. Untuk itu saya harus pintar dan mengambil kesempatan,” ujar pembalap asal Prancis itu.

“Ini lebih baik dari apa yang saya katakan di awal. Tapi aku tidak bisa berhenti hanya karena itu lebih baik. Saya harus memanfaatkan momen ini,” imbuh Zarco.

Di GP Belanda Minggu lalu, pembalap berusia 30 tahun itu melewati garis finis di urutan ke-4, dan sebagai Ducati Desmosedici pertama. “Saya cukup senang. Hanya memikirkan gelar, saya bisa kecewa karena kehilangan poin dari Fabio. Tetapi ketika saya memikirkan kejuaraan dunia secara keseluruhan, saya senang bahwa saya telah mengumpulkan poin dibandingkan dengan pembalap yang berada tepat di belakang saya dalam klasemen,” rangkum Zarco.

Bagaimanapun, dua kali juara dunia Moto2 itu ingin lebih fokus ke masa depan. “Lebih baik melihat ke depan. Itu selalu membantu untuk membuat kemajuan yang baik,” lanjut rekan setim Jorge Martin itu.

Johann Zarco ingin lebih bersabar, tetapi pada saat yang sama dia tahu bahwa akan ada peluang ganda untuk kemenangan MotoGP pertamanya tepat setelah liburan musim panas di GP Austria yang cocok dengan motor Ducati.

Masalah Mental Perlu

Zarco berujar, “Tapi seharusnya kita tidak berpikir itu mudah. Karena jika kita tidak siap secara mental di MotoGP untuk benar-benar memberikan yang maksimal, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dan maksimum ini seharusnya memungkinkan kita untuk menang di Spielberg, karena, seperti diketahui, trek harus menguntungkan kita.”

Dalam hal ini Zarco tidak hanya mengacu pada dirinya sendiri atau pun pembalap pabrikan Ducati, Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Tetapi juga kepada rekan setimnya Jorge Martin, yang finis kedua dalam balapan GP Qatar-2 sebelum kecelakaan mengerikan di Portimao.

“Karena dia sekarang memiliki waktu istirahat yang sedikit lebih lama. Dan bisa mendapatkan kembali kepercayaan diri selama dua akhir pekan, di trek yang sangat dia sukai dan di mana dia sudah sangat cepat di Moto2,” pungkas Zarco.