Mitsubishi Bisa Buat Lancer Evo Terbaru?

RiderTua.com – Tentu banyak orang yang sudah kenal dengan Lancer Evo (Evolution). Mobil sedan sport Mitsubishi ini menjadi salah satu model legendaris yang masih ada sampai sekarang. Namun Lancer Evo sudah lama tak mendapatkan model terbarunya sejak model ini disuntik mati. Sehingga ini membuat banyak orang berharap Mitsubishi bisa merilis model anyar dari sedan tersebut.

Baca juga: Penjualan Mobil Mitsubishi Bulan Mei 2021, Xpander Mendominasi

Lancer Evo Belum Mendapat Model Terbaru

Lancer sudah menghiasi segmen mobil sedan sport selama lebih dari satu dekade. Mobil ini pernah tenar di masanya karena sering diajak berlaga di sejumlah kejuaraan mobil balap, termasuk Dakar Rally. Model seperti Lancer WRC dan Racing Lancer pernah mengikuti sejumlah balap reli paling bergengsi di dunia.

Sayangnya popularitas Lancer harus berakhir pada tahun 2016 silam, dimana Mitsubishi harus menghentikan produksi dan penjualannya. Tentu saja ini karena hasil penjualannya yang kurang memuaskan, sehingga mau tak mau mereka harus rela melepas Lancer dari pasar global. Namun di Negeri Tirai Bambu, Lancer disebut masih dijual disana, bahkan sudah mendapat model generasi ke-10.

Bisa Dipenuhi, Tapi…

Sejak model ini sudah tak dijual lagi, ternyata masih ada konsumen yang menginginkan Lancer baru, terutama versi Evolution atau Evo. Entah apakah ini ada hubungannya dengan kembalinya nama Ralliart, yang pernah menggarap versi rally dari Lancer di masa lalu. Tapi Mitsubishi mengaku belum punya waktu untuk menggarap Lancer Evo terbaru.

Tentu saja itu karena Mitsubishi masih fokus pada pengerjaan model baru seperti SUV, crossover, dan pastinya mobil listrik. Mereka juga ingin menguasai segmen EV di seluruh dunia dengan sejumlah produknya tersebut. Dalam arti lain, Mitsubishi ingin fokus ke situ, baru setelah semuanya beres, mereka mungkin bisa mempertimbangkan All New Lancer.

Selain ingin menguasai segmen mobil listrik, Mitsubishi sepertinya juga harus memulihkan angka penjualannya yang sempat menurun. Kondisi pasar yang belum memulih membuat hasil penjualan mobilnya di seluruh dunia turun drastis. Kecuali di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, dimana penjualannya masih baik-baik saja.