RiderTua.com – Chicho mengkritik Suzuki dan Ducati yang memprotes Quartararo, ayah dari Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo menganalisa semua yang terjadi di MotoGP Catalunya di akun YouTube-nya ‘Motogepeando’. Bersama Manuel Pecino, dia mengupas balapan MotoGP terakhir, di mana Miguel Oliveira naik ke puncak podium dan Fabio Quartararo diberi sanksi setelah membuka baju balapnya di akhir balapan.
Bagaimana dengan performa Miguel Oliveira yang berhasil memenangkan balapan? “Yang paling mengesankan saya tentang balapan adalah, ketika Quartararo menyalip Oliveira. Dia mengambil jarak darinya. Tapi dia tetap di sana sampai dia mengambil peluang, menyalipnya, dan langsung melaju kencang. Tidak ada yang lebih menghancurkan kita ketimbang ketika kita ‘melarikan diri dan tertangkap’,” jawab Chicho Lorenzo.
“Pada tingkat psikologi, ini adalah destruktif. Karena tentu saja, dia telah melaju ke depan, dia berhasil. Tiba-tiba yang lain datang, menyalipnya. Di pit board mereka memberi tahu, bahwa mereka mendekat dan setiap kali Anda melihatnya mendekat, itu seperti beban yang semakin berat. Dan ketika itu datang dan itu terjadi pada Anda, sangat sulit untuk pulih. Namun dia berhasil”.
Fabio Quartararo tetap menjadi pemimpin klasemen dan menjadi pusat diskusi di paddock MotoGP. Penalti ganda bagi pembalap Prancis, yang pertama karena memotong chicane, yang kedua karena gugatan . “Satu-satunya penjelasan yang bisa saya temukan untuknya adalah ritsletingnya terbuka. Karena itu menunjukkan saat pelindung dilepas. Anda harus mengerti… ‘Mengapa pembalap melepas pelindung tulang rusuk itu (tidak masuk akal)?.. Di luar sanksi kritis, sikap Ducati dan Suzuki yang berlomba memprotes ke Race Direction…Bagi saya, ini adalah sikap buruk bagi mereka yang memprotes”.
Bagaimana dengan sanksi di Moto3? “Dengan kesetaraan yang ada saat ini, balap ibarat lotere. Itu tidak adil, kelasnya tidak adil. Entah Anda memiliki keuntungan 0,5 detik atau melupakannya, karena mereka segera mengimbangi dan membalasnya. Mereka menetralisir Anda dengan slipstream..”
“Saya tidak suka, saya tidak suka kelasnya (moto3). Saya tidak melihatnya adil. Mungkin dalam menghadapi persaingan kelompok, bahwa Anda belajar bertarung, bangun, mendapatkan keuntungan dari persaingan kelompok, itulah satu-satunya. Di balapan Moto2, dan lihat apa yang terjadi. Ada juga banyak kesetaraan dan ini tidak terjadi. Ini adalah misteri yang saya tidak bisa mengerti,” pungkas mantan pembalap asal Spanyol itu.
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
Leave a Comment