RiderTua.com – Pujian Jean-Michel Bayle untuk Johann Zarco… Ikon balap motor asal Prancis Jean-Michel Bayle merasa sangat senang, dua pembalap asal Prancis (Fabio Quartararo dan Johann Zarco) berada satu podium secara bersamaan. Pria asal Manosque ini mengamankan dua gelar juara dunia motorcross untuk Honda tahun 1988 (125 cc), 1989 (250 cc). Kemudian sukses di kancah AMA motocross (gelar Supercross 1991). Dia juga berlaga di MotoGP 250cc dan 500 cc berhasil meraih hasil yang gemilang, termasuk di tim pabrikan Yamaha 500 dan Modenas 500 milik Kenny Roberts. Pria yang dijuluki ‘JMB’ ini, 18 kali berhasil masuk 10 besar tetapi tidak pernah naik podium. Pada tahun 1996 dia menyelesaikan Kejuaraan Dunia 500cc dan duduk di tempat ke-9 secara keseluruhan. Bayle memuji pemimpin klasemen baru di Kejuaraan Dunia Johann Zarco, yang pernah bekerja sama dengannya pada 2019.
Pada 2019, Bayle yang kini berusia 52 tahun merupakan pelatih dan trainer balap Johann Zarco. Kala itu pembalap berusia 26 tahun itu mengumumkan perpisahan dari Red Bull KTM di akhir musim. Zarco hengkang setelah hiruk pikuk di KTM (dia diberhentikan sebelum waktunya setelah finis tempat ke-11 di Misano 2019). Kemudian dia menjalankan tiga tugas sementara di LCR-Honda. Lalu dia menandatangani kontrak untuk tahun 2020 dengan skuad Avintia-Ducati. Pada tahun 2021, dia pindah ke Pramac. Kini Zarco berhasil menjadi pemimpin Kejuaraan Dunia MotoGP.
Inilah mengapa Bayle memuji juara dunia Moto2 dua kali itu. Dia berkata, “Pada saat itu, tidak ada yang bisa menasihatinya untuk mengakhiri kontrak, begitu pula saya. Jadi saya menyarankan dia untuk mengikuti kata hatinya dan mengikuti apa yang sebenarnya dia katakan. Saya harap dia akan membuat keputusan yang masuk akal dan patuh secara wajar.”
Tetapi pada saat itu, tampaknya Bayle sama sekali tidak setuju dengan keputusan Zarco. Pasalnya, dia tidak lagi mendampingi rekan senegaranya itu ke balapan lagi setelah GP Austria, di mana pemutusan kontrak dengan KTM sudah dikomunikasikan pada akhir musim 2019.
Bayle menjelaskan, “Johann juga mendengar nasihat saya dan orang yang dia cintai. Dia kemudian membuat keputusan untuk mengakhiri kontraknya tanpa jaminan apa pun. Saya kecewa pada saat itu, dan pada saat yang sama saya bisa memahami pilihannya. Jika saya melihat faktor-faktor lain, saya tidak akan pernah pergi ke AS setelah dua gelar Kejuaraan Dunia. Dan kemudian, setelah kesuksesan saya di AS saya tidak akan pernah berkompetisi di balapan.”
Bayle melanjutkan, “Apa yang harus saya pikirkan? Saya hanya harus menyerah dan mengikuti impian saya. Sulit untuk melupakan mimpi yang melayang di suatu tempat. Saya telah belajar satu hal dalam seluruh karir saya. Ada orang yang hanya melakukan sesuatu dan ada orang yang melihat orang lain melakukan sesuatu.”
This post was last modified on 9 April 2021 14:09
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment