RiderTua.com – Ada kasus aneh pada motor Ducati yang hilang atau loss speednya dengan sangat drastis dibandingkan saat latihan di mana berkurang hingga 14 km / jam di race Qatar… Penurunan top speed dialami paling banyak oleh Zarco, Bagnaia, dan Miller. Hanya Pol Espargaro dan Stefan Bradl yang justru lebih cepat..! Namun dari race Qatar ada pelajaran baru yang menunjukkan bahwa power besar tidak cukup untuk mengalahkan kelincahan. Fakta menarik lainnya adalah drop-nya top speed akibat angin yang bertiup dalam arah yang berlawanan dengan arah laju motor di trek lurus. Sementara Honda adalah motor hebat di trek berangin.. Honda membuktikan mempunyai rancang bangun aerodinamika yang tidak terlalu terpengaruh oleh hembusan angin..
Di Qatar, Yamaha adalah pemenangnya, di mana satu lagi pembuktian bahwa, bahkan di trek dengan lintasan lurus yang sangat panjang, power besar tidak cukup untuk mengalahkan kelincahan. Yamaha M1, faktanya, selalu berada jauh dari posisi teratas dalam hal top speed di akhir pekan dengan Ducati yang selalu memimpin. Bahkan memecahkan rekor motor tercepat di kelas utama dengan kecepatan 362,4 km / jam oleh Johann Zarco.
Sekali lagi kita belajar bahwa tidak bisa menang hanya dengan power mesin saja, bahkan jika perbandingan kecepatannya sangat mencolok, mengingat balans atau kompromi dalam sebuah paket motor tampaknya berkuasa belakangan ini di MotoGP (kasus Suzuki juara dunia).
Daftar di bawah ini menunjukkan top speed yang dicapai oleh sebelas pembalap terbaik selama balapan akhir pekan, berikut penurunan atau peningkatannya dibandingkan saat latihan.
Dari data di atas menunjukkan bagaimana hampir semua pembalap turun speed puncaknya dalam balapan, dan ini seharusnya tidak mengherankan karena:
Namun demikian, ada perbedaan luar biasa di motor Johann Zarco yang drop hingga minus 14,1 km / jam dibanding FP4. Sementara Vinales hanya loss 4,4 km / jam saja. Bahkan ada dugaan insinyur Ducati membatasi power untuk menjaga konsumsi bensin motor.. Meskipun kita tahu mesin Desmosedici masih termasuk yang paling galak dari seluruh motor di grid.. Paling tidak jika dibandingkan dengan Yamaha dan Suzuki..
Fakta menarik lainnya adalah Pol Espargaro dan Stefan Bradl adalah pembalap yang justru naik top speednya saat race. Yang membuktikan bahwa motor Honda mempunyai rancang bangun aerodinamika yang tidak terlalu terpengaruh oleh hembusan angin, seperti yang diungkapkan Pecco Bagnaia pada hari Sabtu.
This post was last modified on 30 Maret 2021 18:41
RiderTua.com - Semakin dekat pengumuman mengenai peraturan baru MotoGP, semakin terbuka perdebatan tentang teknologi di masa depan. Fabio Di Giannantonio dengan…
RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…
RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…
RiderTua.com - Tak ada yang menyangka, pendatang baru tim MT Helmets - MSI, Sergio Garcia (Boscoscuro) berhasil memimpin klasemen Kejuaraan…
RiderTua.com - Wuling Cloud EV kini sudah bisa dipesan oleh konsumen Indonesia beberapa bulan setelah modelnya diperkenalkan ke publik. Mobil…
RiderTua.com - Hong Leong Yamaha Motor, distributor sepeda motor di Malaysia luncurkan skutik sporty NVX 155 atau Aerox 155 dapat…
Leave a Comment