Banderol Kiger di Indonesia Lebih Murah Dari Triber?

RiderTua.com – Banyak orang yang bertanya-tanya soal banderol Renault Kiger di Indonesia nantinya. Pasalnya mobil SUV ini dikonfirmasi akan dihadirkan pada tahun ini setelah dirilis di India. Banderol Kiger di Indonesia disebut masih lumayan terjangkau, bahkan lebih murah dari LMPV Renault Triber. Sepertinya Kiger cocok ditempatkan di segmen low SUV yang tengah naik daun belakangan ini dengan harga segitu.

Banderol Kiger di Indonesia Masih Lumayan Terjangkau

Kiger menjadi salah satu mobil yang dinanti kehadirannya pada tahun ini di Tanah Air. Meskipun Indonesia akan kebagian belakangan setelah dirilis resmi di India, dimana negara ini menjadi tujuan pertama Kiger. Setelahnya baru bisa dijual disini, layaknya model Renault lainnya seperti Triber.

Renault seakan tak habis-habisnya soal merilis produk baru, dan kali ini masih berupa mobil dengan harga terjangkau. Kiger akan menjadi model anyar Renault selanjutnya di Indonesia setelah Twizy. Mobil ini dibuat dari platform Nissan Magnite, yang sudah dijual di Tanah Air beberapa waktu lalu.

Semurah Magnite?

Mobil ini disebut akan dijual dengan harga Rp 112 jutaan di India, dan itu sudah lebih murah dari Magnite. Jadi perkiraannya harganya bisa lebih terjangkau kalau sudah sampai di Indonesia. Perkiraannya bisa dibawah Rp 200 jutaan, dan itu sudah menjadi harga termurah yang diberikan oleh Renault kepada konsumen.

Jika harganya bisa lebih terjangkau dari Triber atau Magnite, maka Kiger bakal menggebrak dua segmen sekaligus, yaitu LSUV dan LCGC. Memang kedua segmen tersebut diminati oleh banyak konsumen Indonesia saat ini. Dan kalau Renault sanggup menjual Kiger dibawah kisaran Rp 200 juta, maka mobil ini akan menjadi ‘ancaman’ bagi kedua segmen tersebut.

Apalagi dengan fitur yang disebut-sebut cukup mumpuni layaknya Triber, sepertinya Kiger akan menjadi calon mobil SUV terbaru yang cukup menjanjikan. Renault menjanjikan spesifikasi yang tak mengecewakan konsumen, serta fitur yang cukup bagus. Sehingga mereka bisa membuktikan kalau harga murah bukan berarti kualitas produknya pas-pasan.