Categories: MotoGP

Francesco Guidotti (Pramac): Absennya Marc Marquez Mempengaruhi Musim

RiderTua.com – Francesco Guidotti (Pramac): Absennya Marc Marquez mempengaruhi musim… Manajer tim Pramac Ducati, Francesco Guidotti berkomentar tentang musim MotoGP 2020 yang tak biasa. Menurutnya, faktor penentu bukanlah ban belakang baru dari Michelin, tetapi absennya juara bertahan Marc Marquez.

Francesco Guidotti (Pramac): Absennya Marc Marquez Mempengaruhi Musim

Kejuaraan Dunia MotoGP musim 2020, menampilkan 9 pemenang berbeda hanya dalam 14 seri balapan. Juara dunia 8 kali Marc Marquez terpaksa absen selama hampir satu musim penuh, setelah mengalami kecelakaan parah di balapan awal di Jerez.

“Ini kejuaraan dunia yang istimewa. Seri balapannya hanya sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, bahkan ada 2 balapan di trek yang sama,” kata Francesco Guidotti. Berkat Jack Miller dan Francesco Bagnaia, tim Pramac meraih lima podium tapi sayang tidak memetik kemenangan sama sekali.

“Berbagai faktor memengaruhi jalannya musim. Dan situasi ini bagi kami adalah yang pertama kali. Jadi sulit untuk mengatakan, apakah sesuatu akan berubah jika kita mengalami situasi yang sama. Atau apakah kita akan melakukan pendekatan yang berbeda.”

Bukan Ban yang Jadi Biang Kerok

Fakta bahwa 15 pembalap MotoGP naik podium (setidaknya sekali) di musim lalu, menurut Guidotti kurang istimewa. “Jika kita melihat musim 2019, Marquez memenangkan gelar dengan poin dua kali lebih banyak dari Vinales (peringkat ke-3 di kejuaraan dunia). Selain dia, selalu ada variasi di podium. Hal ini juga terjadi di 2019, 2018, dan di tahun-tahun lainnya,” ucap pria berkebangsaan Italia itu dalam sebuah wawancara.

Ketika ditanya, apakah Marc Marquez hanyalah sebuah fenomena? Guidotti menjawab, “Itu bisa dibuktikan pada klasemen Kejuaraan Dunia, bukan saya. Kita berbicara tentang seorang pembalap yang telah memenangkan 6 gelar dalam 7 tahun. Ini bukan opini, tapi analisis fakta.”

“Jika kita ‘menghapus’ Marquez secara konstan, variasi di podium akan lebih terlihat. Karena siapa pun yang menang, secara alami membuat lebih banyak berita utama daripada siapa pun yang finis di urutan kedua atau ketiga,” kata manajer tim Pramac itu.

Berbeda dengan pembalap lain (seperti mantan pembalap Ducati Andrea Dovizioso), Giudotti malah tidak mengidentifikasi ban belakang Michelin desain baru, sebagai biang kerok yang menjadi penyebab MotoGP musim 2020 mengecewakan. Sebaliknya, absennya Marc Marquez karena cedera sangat mempengaruhi jalannya musim.

“Tidak ada keraguan tentang itu. Jika saya jujur, terlepas dari kasus yang sangat jarang ditemui seperti Dovizioso, saya tidak merasa ban baru telah mengacaukan keseimbangan tenaga sebesar itu. Hal ini terjadi justru karena absennya Marquez, yang memungkinkan 9 pembalap berbeda untuk menang dan pembalap lainnya bisa naik podium.”

“Dimana hal ini jarang terjadi. Selain itu, KTM telah membuat lompatan ke depan yang signifikan dan memanfaatkan dengan sangat baik kesempatan untuk menguji di trek masing-masing sebelum race. “

Marquez Terlalu Cepat Kembali ke Lintasan

Kembali membahas Marquez dan upaya untuk kembali ke lintasan yang terkesan tergesa-gesa di Jerez. Yakni hanya 6 hari setelah patah tulang lengan atas dan 4 hari pasca operasi pertama.

Guidotti berkata, “Seharusnya dia benar-benar tidak kembali ke lintasan, 4 hari setelah operasi. Saya tidak mengatakan bahwa saya melakukannya secara berbeda. Karena jika dokter memberi tahu pembalap bahwa dia boleh mencoba, dia pasti ingin segera mengendarai motor, hanya itu.”

“Apalagi Marquez, dengan karakter yang kita semua sudah kenal. Saat dokter memberi tahu dia bahwa dia bisa mengendarai motor, dia akan langsung melakukannya. Saya juga percaya bahwa pada saat itu, seluruh skuad Honda tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya. Tapi tentu saja, itu adalah kesalahan besar.”

“Bahkan jika dia berhasil mengendarai motor lagi, 4 hari kemudian setelah operasi, dia tidak akan terlihat baik. Kenapa? Karena tentu saja seorang pembalap akan dibawa ke trek dengan membawa banyak obat penghilang rasa sakit di tubuhnya, yang tidak terpikirkan untuk menjadi juara di level ini. Bagaimanapun, kami tidak memberikan gambaran yang bagus untuk balap motor profesional.”

This post was last modified on 9 Januari 2021 13:47

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Stefan Bradl : Ketika Marc Marquez Jatuh, Acosta Pasti Tersenyum

RiderTua.com - Stefan Bradl dan Marc Marquez bekerja bersama untuk Honda selama bertahun-tahun. Setelah Baby Alien pindah ke tim satelit…

19 April 2024

Hasil FP1 WSBK Belanda 2024

RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP1 WSBK Belanda 2024 ..Jumat (19/4/2024), Pembalap ROKiT - Motorrad , Toprak Razgatlioglu menjadi…

19 April 2024

Suzuki Pastikan Jimny 3-Door di Indonesia Aman Dari Recall

RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…

19 April 2024

Tesla Tunda Pengiriman Cybertruck Akibat Pedal Gas Bermasalah

RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…

19 April 2024

Chery dan Jaguar-Land Rover Bakal Kembangkan Mobil Listrik?

RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…

19 April 2024

Alex Rins Berharap Banyak Pada Tes yang Dilakukan Cal Crutchlow di Barcelona

RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…

19 April 2024