Categories: MotoGP

Valentino Rossi Lolos dari Sindrom Kompartemen, Kerusakan Otot Akibat Gaya Balap Agresif !


RiderTua MotoGP – Sindrom kompartemen adalah kondisi yang menyakitkan terkait dengan peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah, dengan tekanan langsung pembuluh, otot akan kekurangan asupan oksigen dan zat gizi.. Sindrom kompartemen memengaruhi banyak pebalap MotoGP. Andrea Dovizioso jalani operasi pada 2005, Valentino Rossi sejauh ini lolos tanpa cedera. Valentino Rossi lolos dari Sindrom Kompartemen, kerusakan otot akibat gaya balap agresif !

Fabio Quartararo, adalah kasus terkini pebalap yang harus berada di meja operasi. Daftar panjang pebalap yang alami masalah ini adalah Cal Crutchlow pada 2014, Takaaki Nakagami pada 2017, Alex Rins, Dani Pedrosa, Hector Barbera dan Pol Espargaro pada 2015, Andrea Iannone pada 2013, Jorge Martin dan Nicolo Bulega pada 2019.

Kerusakan Otot Akibat Gaya Balap Agresif

Pada tahun 2005 Andrea Dovizioso memasuki ruang operasi, yang dilakukan di Barcelona oleh Dr. Mir. Itu adalah tahun pertamanya di kelas 250cc. Gangguan ini kambuh saat dia pindah ke Ducati.

“Ini biasanya terjadi ketika Anda mengubah kategori, Anda tidak cukup santai di atas motor. Jika Anda berpikir tentang berapa banyak energi yang harus kita terapkan pada motor, mulai dengan otot-otot ini, itu luar biasa. Tentu saja, cara Anda mengemudi memengaruhi tubuh Anda. Setiap pengemudi menggunakan tubuhnya secara berbeda, itu juga tergantung pada apakah Anda harus mengendarai motor dengan agresif atau tidak. “jelas pebalap Ducati via Speedweek.com (24/06/19).

Valentino Rossi Lolos dari Sindrom Kompartemen

Gaya balap dan karakteristik motor memiliki pengaruh signifikan pada kekuatan yang digunakan pada lengan bawah. Bukan secara kebetulan bahwa Valentino Rossi, Johann Zarco dan Jorge Lorenzo, yang dikenal dengan cara mengemudi yang lebih lembut, sejauh ini lolos dari sindrom kompartemen.

“Saya tidak pernah memiliki masalah ini (sindrom kompartemen). Saya punya teori untuk menghindarinya. Cukup regangkan dan rilekskan otot-otot Anda. Tetapi itu juga ada hubungannya dengan gaya balap. Dibandingkan dengan sebagian besar lawan saya, saya membalap dengan lembut dan hati-hati saat bermanuver oleh karena itu otot saya kurang alami stres “. Kata Valentino Rossi

Dari penjelasan dua pebalap tadi pentingnya gaya mengemudi yang tenang dan luwes atau lentur. Agar dikemudian hari tidak alami cedera yang dapat mengganggu performa pebalap.

This post was last modified on 25 Juni 2019 09:27

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024

Marco Bezzecchi : Kami Belum Mencetak Satu Poin Pun di Sprint Race

RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…

25 April 2024