KTM Ingin Kuat Seperti Ducati dan Ferrari ?

RiderTua MotoGP – Walau didera isu akan dijual dan diambil alih oleh Benetton beberapa saat yang lalu, Ducati telah mampu menyihir semua orang. Pencapaian yang fantastis untuk sebuah tim yang sedang menemukan jalan terbaiknya dalam persaingan yang semakin ketat. Bahkan gelar dunia nyaris digapai dalam dua tahun terakhir, Pasukan Merah telah membawa pulang beberapa kemenangan. Itu semua berkat racikan motor inovatif dari markas Borgo Panigale yang dikomandoi oleh si jenius Gigi Dall’Igna. Tim lain yaitu KTM ingin kuat seperti Ducati dan Ferrari….

Di ajang Superbike, Ducati sejauh ini memang belum mampu bersaing dengan Kawasaki dengan Rea. Namun dengan pengembangan yang lebih baik, 2019 akan menjadi tahun terobosan Ducati di SBK dengan kedatangan mesin gahar mereka Panigale V4, yang telah mengesankan banyak pihak.

Dengan prestasinya ini nilai Ducati melonjak dua kali lipat. Merek Italia yang dibeli 740 juta euro ( Rp 12 Triliyun) dari Volkswagen pada tahun 2011, hari ini hampir dua kali lipat dan untuk alasan ini sering dijadikan pertimbangan masalah penjualan merek Italia oleh kelompok Jerman. Sejauh ini ada banyak desas-desus tentang koridor di antaranya Benetton yang tertarik pada akuisisi.

KTM Ingin Kuat Seperti Ducati dan Ferrari ?

Tim yang sedang bertumbuh dan berkembang pesat saat ini adalah KTM. Menariknya mereka sepertinya ingin mengambil jalan yang sama dengan Ducati. Dan yang berbicara bukan sembarang orang, dia adalah Stefan Pierer, CEO dari merek Austria itu, yang di lansir oleh Speedweek(07/12/18). Dia mengatakan. “Saya memiliki hubungan emosional dengan Ducati. Ducati adalah Ducati, tidak ada yang perlu dibicarakan. Satu-satunya merek yang kami ingin seperti mereka. MV Agusta terlalu kecil, Audi akan segera memiliki prioritas lain karena fokus pada mesin diesel dan kendaraan listrik. Ducati adalah industri sepeda motor laksana Ferrari. Tentu saja, memiliki merek seperti itu akan menarik. Ini bukan masalah uang, tetapi menyangkut subjek dan situasi di mana kita menemukan diri kita sendiri “.