Musim balap 2018 diawali dengan tes Sepang dengan hasil yang memuaskan bagi tin Merah Ducati. Sungguh permulaan yang bagus, GP18 terbaru mereka terbukti bekerja dengan sempurna dipacu pembalap Spanyol Jorge Lorenzo. Menjadi yang tercepat awalnya membuat Ducati adem ayem. Namun ketika mengingat Ducati merasa dipersempit dalam berinovasi winglet di tahun sebelumnya. Sementara akibat aturan tahun ini Ducati meradang, fairing Yamaha tidak dilarang .
Seperti dilansir speedweek.com bos balap Ducati Paolo Ciabatti membicarakan perihal GP18 sehubungan dengan sayap,
“Saya pikir aerodinamika itu penting, kami memiliki dua pembalap seperti Petrucci dan Dovizioso yang tidak menggunakan fairing baru di Sepang, tapi pembalap yang lain memakainya. Peraturan 2016 telah diubah karena alasan bahaya dari winglet atau sirip. Pihak penyelenggara takut rider akan cedera karena sirip ini, tapi hal itu belum pernah terjadi. Namun biar bagaimanapun aturan telah berubah, Ducati sekarang tidak melihat ada masalah dengan model fairing baru. Dan kami mencoba untuk mengerti Dorna, yang ingin membatasi biaya karena ada risiko tim akan menginvestasikan begitu banyak uang untuk aerodinamika.”
Bos balap Ducati Paolo Ciabatti kemudian menyoroti Yamaha,
“Kita perlu memahami agar semua sesuai dengan aturan ( regulasi). Saya pikir peraturan saat ini harus diklarifikasi, beberapa pembalap menginginkan lebih banyak grip pada ban depan motornya, aerodinamika baru tidak wajib. Pembalap resmi, Dovi hampir tidak pernah menggunakan fairing baru, tapi Jorge, iya.”
Danny Aldridge ( bagian teknologi MotoGP) menyatakan fairing Yamaha lolos, setelah sebelumnya dinyatakan ilegal ( tes Valencia 2017) dan alasan diperbolehkannya adalah bahwa fairing baru Yamaha bagian tepinya sudah dibuat bulat untuk alasan keamanan dan telah dimodifikasi.
Rupanya Paolo Ciabatti ingat saat sayap atau winglet Ducati dilarang padahal secara dampak terhadap keselamatan keduanya sama. Dan masih bersikukuh bahwa winglet mereka yang dulu (2016) juga aman,
“Sayap 2016 kami fleksibel, mudah diterapkan. Sepeda motornya lebih mudah diubah-ubah dan sistemnya lebih murah, tapi seharusnya hanya butuh diubah (seperti Yamaha)”
This post was last modified on 10 Februari 2018 06:34
RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…
RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…
RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…
Leave a Comment