Yamaha Lexi Yang Tidak Sporty, Kenapa Tidak Pakai 155cc Saja…?

Yamaha memperkenalkan secara terbatas produk baru mereka di kelas skutik yaitu Yamaha Lexi 125. Namun yang menarik adalah ada beberapa hal yang tidak biasa dengan karakter pabrikan garputala ini. Salah satu yang menggelitik adalah konsep dari Yamaha Lexi yang tidak sporty ! Kok bisa tidak sporty dan apakah ini salah?

DNA Balap

Yang RT tahu hingga saat ini bahwa kebiasaan Yamaha selalu membenamkan image balap pada lineup motornya. Karena kita tahu juga bahwa Yamaha selalu punya jargon yang dekat dengan DNA balap yaitu Semakin di Depan. Dan tag line itu ada di motor M1 Valentino Rossi. Nah dengan berpegang pada konsep ini maka semua produk mereka dipastikan akan mem’biru’ alias racing blue kalau bisa dikatakan. Dan yang menarik adalah varian terakhir yang diluncurkan terlihat keluar dari konsep mereka.

Elegan dan Fungsional

Jika kita cermati desain Lexi lebih mendalam, disana akan kita lihat pakem sebuah motor non sport. Bisa di deteksi dari model dek rata kemudian dari model lampu yang cenderung kalem nan elegan. Ditunjang dengan desain windscreen yang menyatu dengan bentuk yang cenderung membuat ini akan menimbulkan kesan motor nyaman dan nyantai. Tidak ada bentuk aerodinamika motor sport. Bahkan sepintas ada aroma Shield PCX lama disono.

Performa Motor Sport Dikesampingkan

Bicara motor sport maka orientasinya pasti ke performa. Nah pada Lexi 125 ini terlihat Yamaha tidak fokus kearah kekuatan mesin pacu. Dari konsep mesin saja sudah bisa dilihat fitur sebuah kenyamanan dan bukan sport taste..

Kubikasi 125cc
Shock belakang single (lebih stabil yang dua)
Idle Stop ( orientasi irit)

Dari tiga hal itu saja sudah bisa dilihat Yamaha berusaha “menantang” konsep Honda. Dan meninggalkan konsep yang mereka geluti beberapa tahun terakhir yaitu DNA Balap. Dan kenapa tidak tetap pakai mesin 155 cc saja. Dimana konsumen kita sekali lagi sangat suka dengan 150cc. Kecil tidak (100cc), gede juga tidak (250cc) ..Pas mantab..!

Sebenarnya siapa yang mau dijegal nih.. Vario atau PCX ? Atau jegal sendiri.. 😀