Persaingan LMPV Semakin Ketat, Avanza Masih ‘Sakti’?

Pasar LMPV Indonesia sudah diusik oleh kedatangan pendatang baru, yaitu Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero. Apalagi penjualan keduanya cukup bagus. Terhitung sejak September lalu, Confero menjual 2.212 unit dan Xpander mencapai 1.096 unit. Memang keduanya belum menunjukkan angka fantastis soal indennya, karena merupakan produk baru. Lalu, bagaimana ‘Raja” low MPV si Avanza ?

• baca juga: Toyota Bilang Expander Lebih Stylis…tapi Avanza Punya Loyalis, Gak Jadi Mringis

Sejak Agustus lalu para seniornya sebut saja XeniAvanza, Ertiga dan Mobilio, mulai terusik dengan keberadaan kedua merek tersebut. Khawatir penjualannya akan menurun karena kehadiran Confero dan Xpander, produsen mobil kompetitor mulai berencana untuk memberi penyegaran, contohnya pada Suzuki Ertiga.

Lain halnya dengan Avanza. Mobil LMPV dengan penjualan nomor satu di Indonesia ini merasa sudah berpengalaman dalam hal persaingan pasar otomotif. Memang benar karena keberadaannya dimulai tahun 2004, bersama dengan Xenia.

Sebelum duo LMPV ini ada, tepatnya tahun 2003, angka penjualan mobil kelas low MPV hanya mencapai 5 ribu unit per tahun. Namun setelah kedatangan XeniAvanza, permintaan meningkat drastis menjadi 78 ribu unit per tahun.

Avanza Tak Tergoyahkan

Makin lama, Avanza makin banyak mendapat saingan. Namun sepertinya Avanza tak tergoyahkan dari peringkat teratas pasar LMPV hingga kini. Data wholesales Avanza untuk periode Januari-September 2017 mencapai 90.010 unit. Dari angka tersebut tak heran jika Toyota masih PD dengan Avanza saat ini. Masih “sakti’ gitu loh !

Bagi pemain baru kelas LMPV, Wuling dan Mitsubishi memiliki beberapa pilihan, yaitu apakah mereka hanya akan memanfaatkan peluang pasar LMPV yang memiliki kontribusi terbesar dalam pasar otomotif atau mampukah mereka membuat pasar menjadi semakin berkembang. Itupun tergantung dari produsen itu sendiri.