Setelah sambangi podium di Silverstone, Inggris Valentino Rossi punya misi ganda di seri Misano yang pertama demi perbanyak poin dalam mengejar gelar dunia kesepuluh yang kedua adalah memuaskan publik Italia kampung halamannya, dan membuktikan kekuatan Yamaha M1 yang hampir mendekati kesempurnaannya seri terakhir dan perlu polesan lagi agar tetap kuat hingga akhir tentunya tim dan Rossi sendiri akan fokus dengan rentetan data yang akan dikembangkan dari seri ke seri dengan peningkatan, namun apa dikata ternyata terputus akibat insiden saat latihan yang mematahkan kakinya dan harus rehat paling tidak untuk dua seri kedepan sesuai diagnosa dokter yang merawat cederanya.
Dan akan mencoba pertarungan yang ‘tidak selesai’ dengan Andrea Dovizioso, namun apa daya cedera membekap hentikan langkah rider tua itu serta menenggelamkan mimpi jutaan penggemarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan motogp.com (27/08/17)yang dirilis setelah seri Inggris, sang dokter sepertinya mengisyartkan kejadian kecelakaan tersebut. “Saya benar-benar berbeda dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu, pertama pada tingkat kebugaran fisik dan sekarang sepeda motor membutuhkan lebih banyak persiapan dan latihan yang lebih banyak, berikutnya adalah masalah mentalitas dimana ketika kita masih muda, semuanya lebih sederhana dan saat ini pembalap generasi baru kuat dalam hal mental. ”
Menyikapi hal ini pula yang membuat Valentino Rossi giat berlatih dengan siswa mudanya di akademi dan merangsang jiwa mudanya kembali, latihan di gym dan sepeda motor cross, enduro. Namun justru latihan itu berakibat fatal, namun semua itu menurut Valentino adalah tantangan “Ini adalah tantangan besar yang harus selalu kita pelajari.”
Awal musim irama kemenangan Valentino Rossi selalu naik turun semenjak kehadiran para pembalap muda seperti Vinales dan tentunya kisah lama dengan Marc Marquez dan kini Andrea Dovizioso dengan Ducatinya yang memberinya kejutan yang tak terduga. “Setiap kali Anda berada di sirkuit pada hari Jumat adalah seperti melempar koin untuk yang baik atau buruk, itulah yang kita miliki tahun ini, saya berikan beberapa contoh, misalnya saya kurang beruntung di Austin dan ternyata itu datang kedua kalinya, saya perkirakan menang di Jerez tapi saya urutan kesepuluh, atau saya pikir saya bisa menang di Barcelona tapi ternyata saya sangat lamban.”
Sulit membuat taruhan di lintasan. Karena saat ini kejutan lain itu datang dari hutan Parchiule, beberapa mil dari autodrome San Marino, saat berlatih dengan motor enduro. Tidak ada yang bisa bertaruh dan tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi. Masa depan adalah tidak pasti untuk semua orang, dalam olahraga sama juga seperti dalam kehidupan yang menunjukkan bahwa bahkan seorang legenda balap pun adalah manusia.
Ternyata kata-kata Valentino Rossi itu berlaku buat dirinya sendiri, atau itu sebuah firasat bahwa dia juga akan mengalaminya? Hanya Tuhan yang tahu jalan hidup manusia.
RiderTua.com - Setelah kemenangan sensasionalnya di GP Spanyol, Pecco Bagnaia menjalani tes hari Senin dengan relatif tenang di Jerez. Rider Ducati…
RiderTua.com - Setelah Jorge Martin (Pramac Ducati) crash, Miguel Oliveira sempat berada di posisi ke-6 pada race hari Minggu di Jerez.…
RiderTua.com - Wuling telah menampilkan mobil listrik ketiganya di Indonesia, yaitu Cloud EV. Hanya saja tidak seperti Air EV dan…
RiderTua.com - Chery Omoda E5 (atau hanya dikenal sebagai Omoda E5) kini dijual di sejumlah negara di seluruh dunia, tak…
RiderTua.com - Mitsubishi telah meluncurkan varian ramah lingkungan dari Xpander, baik model low MPV maupun low SUV di Thailand beberapa…
RiderTua.com - Aleix Espargaro menjalani balapan yang mengecewakan di Jerez. Usai tes resmi hari Senin, rider Aprilia itu bercerita mengenai detail…
Leave a Comment