RiderTua.com – Mobil listrik memang menjadi solusi dalam mengurangi emisi dalam jumlah besar. Apalagi model ini sudah banyak dicari konsumen di seluruh dunia pada awalnya, namun belakangan ini trennya mulai menunjukkan penurunan di kawasan Amerika Utara. Apalagi di Eropa, dimana diketahui penjualan mobil listrik menurun drastis di beberapa negara. Namun sebaliknya mobil hybrid justru semakin laris di pasarnya.
Mobil Listrik Mulai Kalah Laris Dari Mobil Hybrid
Jika melihat dari catatan penjualan bulan November lalu, diketahui ada penurunan penjualan mobil listrik di Benua Eropa hingga 1,9 persen jika dibandingkan dengan bulan November 2023. Lalu jika membandingkannya dengan hasil di bulan Oktober lalu, hasilnya menurun 9,5 persen. Sementara di negara seperti Prancis dan Italia, terjadi penurunan hingga 12,7 persen dan 10,8 persen.
Jelas ini menjadi sesuatu yang di luar dugaan, sebab sebelumnya pasar mobil listrik diprediksi akan meningkat pangsanya sejak awal tahun ini. Untuk mobil hybrid justru mengalami keadaan sebaliknya, dimana ada peningkatan pangsa dari 27,5 persen menjadi 33,2 persen. Mobil bensin dan diesel memang mengalami penurunan penjualan, walau penurunannya lebih besar dari mobil listrik.
Kurang Cocok Dijual?
Tentu ini membuktikan kalau mobil listrik belum dapat dijual dalam jumlah banyak dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi produsen. Seperti masih sulitnya model BEV untuk dijual kembali walau dengan ketersediaan stasiun pengisian daya yang cukup memadai. Tapi itu belum cukup jika harganya masih terlalu mahal bahkan dengan adanya insentif khusus.
Sejauh ini penjualan mobil listrik dan hybrid di Indonesia masih lumayan stabil, dengan penjualannya yang sama-sama bisa mencapai ribuan unit per bulannya. Walau mobil hybrid masih banyak terjual di pasar roda empat.
