RiderTua.com – Bagi pemilik tim LCR Honda Lucio Cecchinello, musim 2022 ternyata lebih sulit dari perkiraan. Tahun ini, pembalap Honda mengalami musim yang sulit. Pembalap pabrikan Honda Marc Marquez yang hanya mengikuti 12 dari 20 balapan, menjadi yang terbaik sebagai peringkat 13 di Kejuaraan Dunia. Rekan setimnya Pol Espargaro berakhir di peringkat 16, sementara dua pembalap LCR Honda Alex Marquez dan Takaaki Nakagami hanya menempati peringkat 17 dan 18, tepat di belakang pembalap asal Spanyol itu.
Bos tim satelit Honda itu mengatakan, “Marc membalap di level yang lebih tinggi dari rata-rata rider Honda. Kami (LCR) tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan dan itu jelas membuat frustrasi. Karena jika kita hanya mendapat poin karena beberapa pembalap lain crash, itu sama sekali tidak mudah,” kata Cecchinello.
Bos LCR: Kami Selalu Menjadi Tim Terakhir yang Meninggalkan Paddock
Lucio Cecchinello mengatakan, “Selain Marc yang membalap di level yang lebih tinggi dari rata-rata, Pol, Alex, dan Taka finis di peringkat ke-16 hingga ke-18 berturut-turut. Jadi kami memiliki masalah yang lebih besar dari yang diperkirakan.”
Namun bos berusia 53 tahun itu juga menekankan, “Meskipun mengalami kesulitan, saya selalu berusaha untuk menerima tantangan. Kami tidak pernah menyerah, terus bekerja keras, dan tim kami hampir selalu menjadi yang terakhir meninggalkan paddock di malam hari. Kami tidak pernah menyerah, begitu pula dengan pembalap kami Alex Marquez dan Taka Nakagami.”
“Bahkan ketika sudah jelas bahwa kami tidak dapat terus bekerja dengan Alex, kami tidak pernah melewatkan diskusi untuk mencoba meningkatkan setidaknya 0,1 detik. Jelas kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan dan itu jelas membuat frustrasi. Karena jika kita hanya mendapat poin karena beberapa pembalap lain crash, itu sama sekali tidak mudah,” pungkas Cecchinello.
