RiderTua.com – Setelah kemenangannya di Silverstone, Pecco Bagnaia mengungkapkan bahwa dia tidak hanya menerima tips dari mentor VR46-nya Valentino Rossi, tetapi juga dari Casey Stoner yang masih menjadi satu-satunya Juara Dunia dari Ducati di MotoGP. Apa sebenarnya pesan yang diberikan Stoner? “Saya tidak bisa memberitahu Anda, tapi saya hanya mencoba mempraktikkannya di balapan. Tapi itu bukan rahasia, karena semua orang bisa melihat gaya balap mereka. Sarannya untuk menemukan lebih banyak traksi. Saya mencoba, tapi intinya adalah sekarang bannya benar-benar berbeda dibandingkan ketika dia menang,” jawab rider berusia 25 tahun itu.
“Ini cara membalap yang berbeda karena saat ini, dalam balapan kita harus menyesuaikan gaya balap kita dua atau tiga kali untuk beradaptasi dengan keausan ban. Jadi saya sedikit mencoba. Itu bagus di bagian pertama balapan, tapi kemudian ban belakang terlalu aus dan saya mencoba gaya balap saya untuk lebih kompetitif di rem. Tapi itu adalah sesuatu yang mungkin membantu di trek seperti di Spielberg ini,” pungkas rekan setim Jack Miller itu.
Setelah menang di Assen dan Silverstone, Pecco Bagnaia berhasil mengurangi jaraknya dengan pemimpin klasemen Fabio Quartararo dari 91 menjadi 49 poin. Meski demikian, pembalap pabrikan Ducati itu tak pernah lelah menegaskan bahwa, sekarang dia tidak ingin memikirkan pertarungan gelar dunia. “Jujur, kami beruntung di dua balapan terakhir karena rival utama saya punya masalah,” kata Juara Dunia Moto2 2018 itu, merujuk pada Quartararo dan Aleix Espargaro. Di atas kertas, balapan MotoGP di Spielberg menawarkan Bagnaia kesempatan untuk semakin memperkecil jarak dengan El Diablo. Mengingat pabrikan asal Borgo Panigale itu berhasil memenangkan 6 dari 8 balapan di Red Bull Ring. Selain itu, tips dari Casey Stoner juga bisa membantunya lagi di Spielberg.
Pecco Bagnaia: Semuanya Bisa Berubah
Dengan trek Red Bull Ring yang cepat, sirkuit rumahnya di Misano dan Aragón, ada 3 balapan di depan yang harus dimainkan di tangan Ducati yang penuh harapan (untuk gelar). Akankah ketiga balapan ini menentukan peluang Pecco untuk meraih gelar?
Pecco Bagnaia menjawab, “Sulit untuk mengatakannya karena hal-hal dapat berubah dari satu tahun ke tahun berikutnya. Memang benar bahwa itu adalah trek yang bagus. Tetapi kita juga harus mempertimbangkan bahwa saya punya masalah besar di Le Mans tahun lalu dan bertarung untuk memperebutkan kemenangan di sana tahun ini. Jadi semuanya bisa berubah. Motor kami juga sedikit berbeda dibandingkan tahun lalu. Tapi saya tidak ingin memikirkan balapan berikutnya, saya ingin start di sini dulu. Tampil kompetitif dan berusaha mengumpulkan poin. Sekarang sulit untuk memprediksi apakah saya akan kompetitif di balapan berikutnya.”
Faktanya adalah, dalam 8 balapan di Spielberg, Ducati berhasil merengkuh kemenangan sebanyak 6 kali. “Ini jelas merupakan trek yang bagus bagi kami, kami telah menunjukkannya setiap tahun. Tetapi jika kita melihat balapan terbaru, ada lebih dari satu pabrikan di depan. Tahun lalu saya bertarung untuk memperebutkan kemenangan di sini melawan Marc dan Fabio sebelum hujan turun,” lanjut murid Valentino Rossi itu.
“Tahun ini kita melihat di banyak balapan yang bisa dimenangkan oleh pabrikan mana pun. Kami juga punya top speed yang lebih rendah dengan fairing baru. Namun, saya pikir kami dalam kondisi bagus akhir pekan ini dan bisa bertarung di puncak lagi,” tambah Pecco.
