
RiderTua.com – Tahun 2020 Valentino Rossi akan melakoni musim ke-25 di Kejuaraan Dunia MotoGP. Bisa jadi tahun terakhirnya, mengingat kontraknya dengan Yamaha berakhir pada akhir tahun ini, perpanjangan yang tidak pasti. Pembalap Italia itu merasa banyak yang telah berubah sejak debutnya di balapan roda dua… Banyaknya penggemar dan media membuat Rossi tidak bisa menikmati kehidupan di Paddock lagi
Dalam wawancara dengan Matthew Birt di MotoGP.com, dia mengatakan “Sayangnya (perubahan itu) secara negatif. Pada awalnya saya sangat menikmati kehidupan di paddock. Saya punya banyak teman, di antara pembalap juga di antara anggota tim. Semuanya sedikit lebih mudah dan lebih bebas. ” katanya..
Banyaknya Penggemar dan Media Membuat Rossi Tidak Bisa Menikmati Kehidupan di Paddock Lagi
Rossi mengingat dulu dia bisa mengendarai skuter melalui paddock, bisa wheelie atau sedikit freestyle dengan motor kecil itu. Dulu dia paddock serasa seperti dirumah sendiri, seperti rumah kedua. Namun dalam beberapa tahun terakhir semuanya menjadi sedikit lebih sulit. Karena ada banyak penggemar yang berkerumun disekitar area itu.
Pembalap berusia 40 tahun itu melanjutkan. “Tapi bagiku, kehidupan di paddock sudah berakhir sekarang. Bahkan jika aku harus pindah dari motorhome ke pitbox, memerlukan kerja keras. Karena seringkali hampir tidak ada cara baginya untuk melewati karena para penggemar, semua banyak berubah.”
Kehadiran TV dan Media Sosial
Selain di sirkuit kehadiran TV dan media sosial yang meningkat juga berperan dalam membuat perbedaan besar antara dulu dan sekarang. “Di masa lalu, hal utama adalah mengendarai motor (MotoGP). Setelah itu, kita hanya menghabiskan banyak waktu dengan media sosial atau wawancara,” kata Rossi.
Namun sekarang kadang-kadang terlihat sebaliknya. Pembalap menghabiskan sebagian besar harinya untuk melakukan wawancara, media sosial dan hal-hal seperti itu. Dan kemudian pembalap masih mengendarai motor. Namun menurutnya itu juga normal dialami semua orang. Kehidupan berubah.

Intinya karena perubahan tadi membuat pembalap kesulitan merasakan ‘kehidupan normal’nya.. Namun Rossi menekankan bahwa ada sisi baiknya. Siapa pun yang gemar MotoGP, sekarang ini dapat mengikuti setiap detail dan mengetahui segala sesuatu mulai Kamis sore.
Membiasakan Diri
Ini bukan hal baru bagi Rossi, yang menjadi terkenal sejak awal, tetapi menjadi lebih sibuk selama bertahun-tahun karena era media digital baru. “Anda harus beradaptasi. Saya menjadi terkenal, terutama di Italia, pada tahun 1997. Saya masih sangat muda, tetapi saya sudah memenangkan balapan pertama saya. Pada tahun kedua saya menjadi juara dunia mengejutkan semua orang, di Italia menjadi boming “.
Setiap pembalap awalnya sulit untuk membiasakannya. Memang menjadi terkenal pembalap umumnya menikmati banyak keuntungan. Tetapi kadang-kadang mereka tidak bisa merasakan kehidupan normal lagi. Bahkan Rossi membiasakan diri selama empat atau lima tahun, seiring berjalannya waktu, menjadi lebih baik dan berusaha untuk hidup senormal mungkin.
Trending Artikel Minggu Ini ( TOP6):
- Valentino Rossi Pindah Tim Satelit Yamaha, Jadi Bahan Tertawaan atau Langkah Cerdik?
- Marc Marquez: MotoGP 500cc Motor Balap Tanpa Elektronik, Honda NSR500 Motornya Pria Sejati!
- Nakamoto pada Rea: Boleh Ngebut Tapi Jangan Sampai Jatuh, Gimana Mau Kencang?
- Holeshot Khusus Yamaha M1 2020, Bikin Motor Yamaha Melejit Saat Start!
- Rebutan Nomor Pembalap MotoGP, Ada Rahasia Apa di Balik Angka Itu?
- Dani Pedrosa Seperti Insinyur Mesin, KTM Tidak Merencanakan untuk Ikut Balapan