RiderTua.com – Jorge Martin ‘membuang’ peluangnya memenangkan balapan di Misano pertama setelah melakukan kesalahan dengan masuk pit dan berganti motor ketika hujan mulai deras. Dia tidak menyangka jika kemudian hujan berhenti dengan cepat, yang mengharuskannya berganti motor kembali. Rider Pramac Ducati itu akhirnya tertinggal jauh dan melintasi garis finis di posisi ke-15.
“Itu terjadi. Saya jelas membuat keputusan yang salah dalam balapan dan rival saya membuat keputusan yang benar. Kita belajar dari kesalahan. Dan untuk klasemen, setidaknya itu mengasyikkan,” ujar pemimpin klasemen berusia 26 tahun itu, yang kini hanya unggul 7 poin dari rival utamanya Pecco Bagnaia.
Sebuah ironi yang sering Martin alami. Rider asal Madrid Spanyol itu menjelaskan, “Mungkin seperti ini, setiap kali saya membangun keunggulan, saya membuat kesalahan dan kami kembali bersama. Posisi start saya jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. Saat itu, saya tertinggal lebih dari 35 poin di belakang Pecco, sekarang saya di depan dan kami memiliki peluang terbaik. Kami memiliki kecepatan dan sangat konsisten.”
Martinator tidak mempermasalahkan seri ganda di Misano.”Saya tidak melihat keuntungan atau kerugian besar. Meskipun semua orang telah menentukan set-up dan memiliki pengalaman, pada akhirnya semuanya tergantung pada kondisi balapan dan itu sama untuk semua rider,” ujar rekan setim Franco Morbidelli itu.
Jorge Martin turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Luca Salvadori yang meninggal dunia karena mengalami crash di atas motor Ducati Sabtu lalu di Frohburger Dreieck – Jerman timur. “Ini adalah kehilangan yang sangat besar. Luca adalah pembalap yang hebat dan orang yang membuat kita semua terkesima dengan antusiasmenya terhadap olahraga ini dan kecintaannya pada sepeda motor,” ungkap Martin.
Bagaimana pendapatnya mengenai reaksi negatif penggemar Italia terhadap Marc Marquez yang memenangkan balapan dua pekan lalu? Rider bernomor #89 itu menjawab singkat tetapi tegas, “Meskipun saya sendiri tidak naik podium, saya dapat mengatakan bahwa ini masalah rasa respect. Kami semua adalah 100 persen pembalap profesional, ini bukan permainan dan karena itu reaksi seperti itu tidak dapat diterima.”
This post was last modified on 20 September 2024 06:47
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
RiderTua.com - Penerimaan Hyundai Tucson generasi terbaru di Indonesia sudah cukup bagus, meski modelnya tidak diproduksi lokal seperti model sebelumnya.…
This website uses cookies.
Leave a Comment