Bos Aprilia : Motor Kami yang Tercepat di Qatar, Portimao, dan COTA

RiderTua.com – Setelah 3 seri MotoGP pertama musim 2024, muncul dua pertanyaan, apakah Aprilia RS-GP kini menjadi motor terbaik di lintasan MotoGP? Apakah Ducati dalam bahaya kehilangan pamor sebagai motor paling kompetitif di kelas utama dari sesama pabrikan Italia, Aprilia?

Sejauh MotoGP musim 2024 berjalan, dari 6 balapan skor antara Ducati dan Aprilia saat ini sama dengan 3-3 dalam hal kemenangan balapan. Tapi pabrikan asal Bologna itu punya 8 pembalap di grid, sedangkan Aprilia hanya punya 4. Momentum tentu ada pada RS-GP yang sukses memenangi 3 dari 4 balapan terakhir berkat Maverick Vinales.

Bos Aprilia : Motor Kami yang Tercepat di Qatar, Portimao, dan COTA

Setelah Vinales tampil sempurna di COTA akhir pekan ini, termasuk comeback luar biasa dari posisi ke-11 ke posisi 1 di balapan utama hari Minggu, CEO Aprilia Racing Massimo Rivola mengatakan, “Jujur, jika kita melihat angkanya, motor tercepat di Qatar adalah #41 (Aleix Espargaro). Jika kita melihat angka-angkanya, motor tercepat di Portimao adalah #12 (Maverick Vinales). Di COTA, motor tercepat adalah kembali #12.”

Setelah kesulitan menyamai performa kuat Aleix Espargaro selama tes pramusim dan balapan pembukaan di Qatar, Vinales tiba-tiba menemukan keseimbangan yang selama ini dicarinya di Portimao.

“Memang benar, mungkin motor kami adalah motor balap yang layak. Ini bukanlah motor produksi yang selalu berfungsi bagus di setiap lintasan. Kita semua terlalu memaksakan diri. Menemukan spot yang tepat tidaklah mudah. Kami berada di jalur yang benar, terutama dengan Maverick yang jelas berada di posisi yang tepat. Tugas kami adalah mempertahankannya di sana,” kata Rivola.

Rekor kemenangan Vinales hanya dipatahkan oleh masalah gearbox di GP Portimao, saat berada di jalur aman untuk naik podium. Rivola mengakui bahwa jelas keandalan adalah sebuah masalah krusial di Portimao. Namun ketika meningkatkan performa begitu cepat dalam beberapa tahun terakhir, mungkin ada lebih sedikit waktu untuk konsisten dengan keandalan. Itu adalah harga yang harus dibayar.

Rivola juga mengungkapkan bahwa Aprilia sedang mengerjakan pembaruan lebih lanjut pada sistem startnya yang sudah mengesankan. “Kami akan melakukan langkah lain di akhir musim. Kami tahu apa yang sedang kami kerjakan, dan apa yang dapat memberikan manfaat bagi kami. Tapi itu butuh waktu. Ini bukan hal yang plug-and-play. Kami membutuhkan pekerjaan besar dari Lorenzo Savadori di tim penguji dan pemasok kami, untuk melakukan pekerjaan dengan cepat,” pungkas Rivola.

Vinales kini menempati peringkat 3 di kejuaraan dunia, tertinggal 24 poin di belakang pemuncak klasemen Jorge Martin (Pramac Ducati) dan 3 poin dari Enea Bastianini (Ducati Lenovo) yang berada di peringkat 3. Namun hebatnya, Vinales berhasil mengungguli kedua pembalap Desmosedici itu dengan selisih 17 poin di COTA saja.

Aleix Espargaro yang finis ke-3 di sprint Qatar dan dianggap sebagai favorit untuk balapan utama sebelum mengalami masalah cengkeraman yang tidak terduga, kini berada di peringkat 7 tertinggal 17 poin di belakang Vinales.