BYD Dkk Makin Mendominasi di Pasar Global

RiderTua.com – Merek seperti BYD pada awalnya sempat diremehkan kehadirannya, terutama dari negara asal yang sama. Jelas karena sebagian besar konsumen tidak terlalu percaya dengan kualitas produk otomotif dari merek tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, BYD dan merek senegaranya dapat menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Tidak heran kalau konsumen mulai beralih ke mobil BYD dkk, sementara merek asal Eropa dan Amerika mulai ditinggalkan.

BYD Dkk Mampu Mendobrak Persaingan di Pasar Mobil

Merek mobil yang hadir di pasar global memang cukup bervariasi dan hadir dari sejumlah negara. Produsen dari Jepang, Eropa, sampai Amerika Serikat yang paling banyak menawarkan produk unggulannya, serta memiliki dominasi cukup kuat. Tidak heran kalau penjualannya selalu menempati posisi teratas tiap tahunnya.

Namun dengan makin banyaknya merek baru yang bermunculan, tentu persaingan menjadi semakin tidak mudah. Terlebih mereka harus berhadapan dengan produsen otomotif asal Negeri Tirai Bambu yang kini makin menunjukkan dominasinya. Dari BYD, GAC Aion, sampai Geely semuanya mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga lebih terjangkau, dan inilah yang membuat konsumen tertarik.

Mendominasi Pasar Domestik

Bahkan di negara asalnya, merek-merek tersebut juga dapat mengungguli merek dari Eropa hingga Amerika Serikat, yang sebelumnya sempat mendominasi pasar domestik. Sebagai contoh, Tesla dan Volkswagen pada awalnya yang memimpin penjualan mobil disini, baik mobil konvensional maupun listrik. Sebelum akhirnya penjualannya dikalahkan oleh merek lokal seperti BYD hingga Wuling.

Meski dengan merek asal Negeri Tirai Bambu yang mendominasi pasar global, di Indonesia tidak begitu seberapa. Kecuali di pasar mobil listrik, dimana Wuling yang memimpin penjualan selama beberapa bulan terakhir, walau mereka juga mendapat perlawanan dari Hyundai. Seiring berjalannya waktu, makin banyak merek yang hadir disini, dari BYD sampai yang terbaru GAC Aion.

Jelas ini akan menambah ketatnya persaingan dengan banyaknya merek dari Negeri Tirai Bambu. Walau ini juga berarti konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan yang ditawarkan.