RiderTua.com – Marc Marquez finis P2 pada sprint race di Portugal sekaligus menjadi Ducati tercepat untuk pertama kalinya. Dalam 4 tahun terakhir, belum pernah rider berusia 31 tahun itu terlihat seperti ini. “Tentu saja saya sangat bahagia. Finis kedua adalah langkah berikutnya. Motorku bagus, saya merasa baik dan saya menantikan balapan hari esok (hari Minggu),” ujarnya.
Tapi Marquez tidak akan menjadi dominator jika dia sudah puas dengan posisi ke-2. “Saya cenderung menganalisis segalanya. Kali ini saya membuat kesalahan krusial di kualifikasi. Crash tersebut membuat saya kembali ke baris ketiga grid, jadi finis di posisi pertama atau setidaknya posisi kedua bisa saja terjadi. Kesalahanku adalah mengaktifkan rear ride height device terlalu awal,” ujar rider Gresini Ducati itu.
Lebih lanjut Marc Marquez menjelaskan bahwa itu 100 persen kesalahannya karena dia mengaktifkan rear ride height device saat sedang menarik gas. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjelaskan, mengapa dia menurunkan rear ride height device begitu cepat. Faktanya tombol pada Honda berada pada posisi berbeda, tapi hal ini tidak bisa dijadikan alasan.
“Saya membuat kesalahan serius. Mudah-mudahan itu tidak akan terjadi lagi. Yang terpenting kami cepat hari ini, jauh lebih cepat dibandingkan di Qatar. Kalau bisa menyalip, itu membuat balapan lebih mudah,” ujarnya sambil tertawa.
Meski start dari posisi ke-8, Baby Alien sempat berpeluang meraih kemenangan. “Lap pertamaku sangat bagus. Dan saya berada tepat di belakang Pecco saat dia memimpin, tapi kemudian saya membuat kesalahan di tikungan 5. Mungkin itulah yang membuat kami kehilangan kemenangan,” jelas Marquez.
Pada balapan ketiganya dengan Ducati, Marc Marquez sudah menjadi pembalap Ducati tercepat di sprint Portugal. Jika menilik dari data, menunjukkan bahwa dia menjadi pembalap tercepat di sirkuit yang memiliki tikungan kiri lebih banyak. “Sayangnya, sebagian besar lintasan mengarah ke kanan. Tapi sejak di Honda sudah diketahui bahwa saya menyukai tikungan kiri. Sebaliknya, tikungan kanan yang cepat adalah kelemahanku yang harus saya perbaiki di Ducati,” jelasnya.
Fakta bahwa Marquez berhasil menyalip Jorge Martin dalam sprint di tikungan tempat dia terjatuh kemarin (hari Jumat) adalah hasil dari pembelajaran cepat. Dia mengatakan bahwa dia sudah menganalisis kesalahan dan melakoni balapan dengan lebih baik di hari Sabtu. Tapi dia masih harus membereskan beberapa hal dalam gaya balapnya. Jika tidak, dia berisiko terjatuh atau gagal melakukan manuver menyalip.
Marquez juga menemukan perbedaan besar dibandingkan tahun lalu dengan motor Honda. “Dengan Ducati saya lebih baik membalap sendirian, di Honda saya lebih kuat di dalam kelompok. Namun di belakang Jorge Martin saya belajar bagaimana meminimalkan lebih sedikit waktu terbuang di akhir tikungan. Hari ini saya sudah mencapai limit dengan ban soft menjelang akhir, tapi besok kami akan membalap dengan ban medium yang lebih tahan lama… Tapi Martin juga membalap dengan sangat kuat, termasuk saat mengerem. Keuntungan saya hari ini adalah saya lebih konsisten dibandingkan dia menjelang akhir, yang juga disebabkan oleh keausan ban,” pungkas kakak sekaligus rekan setim Alex Marquez itu.
RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…
RiderTua.com - Tak ada yang menyangka, pendatang baru tim MT Helmets - MSI, Sergio Garcia (Boscoscuro) berhasil memimpin klasemen Kejuaraan…
RiderTua.com - Wuling Cloud EV kini sudah bisa dipesan oleh konsumen Indonesia beberapa bulan setelah modelnya diperkenalkan ke publik. Mobil…
RiderTua.com - Hong Leong Yamaha Motor, distributor sepeda motor di Malaysia luncurkan skutik sporty NVX 155 atau Aerox 155 dapat…
RiderTua.com - Seres menjadi salah satu merek mobil listrik yang hadir di Indonesia. Merek dari DFSK tersebut sejauh ini baru…
RiderTua.com - BYD telah memulai penjualan mobil listriknya di Indonesia beberapa bulan lalu. Hanya saja modelnya yang dijual disini masih…
Leave a Comment