Ke Tim Pabrikan Ducati? Marc Marquez : Saat Ini Saya Tidak Mau Terburu-buru

RiderTua.com – Sebelumnya Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) menyatakan bahwa kemungkinan Marc Marquez bisa menempati kursi kedua di tim pabrikan bersama Pecco Bagnaia. Bagaimana tanggapan juara dunia 8 kali itu tentang pernyataan Tardozzi tersebut?

Marquez menjawab, “Situasiku benar-benar berbeda dengan masa lalu. Pada bulan Desember saya menandatangani kontrak untuk tahun depan dan saat ini saya tidak terburu-buru. Saya hanya ingin berkonsentrasi pada diri sendiri dan melakukan yang terbaik di trek. Saya tahu bahwa jika saya menikmati balapan dan saya cepat, maka saya akan memiliki lebih banyak kemungkinan untuk memilih kursi.”

Ke Tim Pabrikan Ducati? Marc Marquez : Saat Ini Saya Tidak Mau Terburu-buru

Marc Marquez menambahkan, “Tapi sampai saat ini saya belum mau bicara. Saya ingin berkonsentrasi pada diriku sendiri, fokus pada Qatar, fokus di Portimao, beberapa balapan akan lebih baik, beberapa akan lebih buruk dan saya akan berusaha tampil 100 persen. Saya tahu bahwa dalam olahraga ini, yang terpenting adalah masa kini bukan masa lalu. Saat ini karena ada 2, 3, 4 pembalap yang lebih cepat dari saya.”

Marquez yang dua kali finis 5 besar pada debutnya dengan Ducati di Qatar, adalah salah satu pembalap yang menonjol karena dia terlihat setara dengan pembalap seperti Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

Mana yang Marquez pilih? Lebih memilih tekanan berada di tim pabrikan atau apakah memilih untuk memiliki motor pabrikan sepenuhnya di Gresini? Sambil tersenyum Baby Alien menjawab, “Saya tidak akan menjawab kedua pertanyaan tersebut. Saya berkonsentrasi pada diri sendiri dan melakukan yang terbaik di trek balap dan dengan cara ini saya akan memiliki lebih banyak peluang.”

“Tekanannya sama karena pembalap senang jika bisa naik podium. Tim-tim senang jika bisa naik podium dan itu menjadi target tim ini. Berada di podium lebih baik dari 5 besar dan memenangkan balapan lebih baik ketimbang podium. Pada akhirnya, memiliki suasana yang baik dan santai bukan berarti tidak memiliki tekanan atau ambisi.”

“Ambisinya sama dengan tim pabrikan karena kami di sini bertarung untuk mendapatkan hasil terbaik. Tetapi memang benar bahwa jumlah orang di tim lebih sedikit dan ini lebih seperti sebuah keluarga. Di tim Repsol Honda suasananya benar-benar positif tapi budayanya berbeda antara Jepang, Italia, Spanyol, dan Amerika. Suasana bagus jika hasilnya bagus,” imbuh Marquez.

Di GP Qatar, Marc Marquez terlibat pertarungan seru melawan rookie sensasional Pedro Acosta yang tampaknya ditakdirkan untuk menjadi seorang pembalap hebat di MotoGP, sesuatu yang sudah dan telah dilakukan Marquez sejak lama. Akhirnya Marquez memenangkan duel tersebut karena ban belakang Acosta aus. Namun pembalap berusia 31 tahun itu berharap ke depannya Acosta bisa tampil konsisten di barisan depan MotoGP.

“Saya sudah mengatakannya tahun lalu dan saya konfirmasi ulang setelah Qatar dia akan menjadi salah satu pembalap MotoGP di masa depan dan saat ini. Karena seperti yang dia tunjukkan di Qatar, dia punya cukup bakat. Ketika kita sangat bertalenta, kita akan cepat dengan jenis motor apa pun. Dia sangat cepat pada lap-lap itu dan saya yakin dia telah belajar cara mengelola ban. Saya yakin dia akan jauh lebih baik di balapan berikutnya,” pungkas Marc Marquez.