Tesla Mulai Kejar Ketertinggalannya Dari BYD

RiderTua.com – Tesla memang cukup dikenal karena line-up produknya yang cukup luas. Namun mereka mulai tertinggal dari sejumlah kompetitor seperti BYD, yang bahkan mampu mengungguli penjualannya tahun lalu. Kini Tesla harus mengejar ketertinggalannya dari BYD di Asia Tenggara. Mereka sudah memiliki sejumlah rencana untuk memperkuat penjualan mobil listriknya di tiga negara besar.

Tesla Mulai Lakukan Ekspansi Pasarnya di Asia Tenggara

Sebenarnya untuk merek seperti Tesla, mereka bisa saja memasuki pasar mobil Asia Tenggara. Mereka tidak ingin hanya berjualan mobil listrik saja, tetapi juga berinvestasi untuk produksi mobil dan baterainya. Hanya saja sampai sekarang mereka belum juga melakukan kedua hal tersebut.

Sementara itu, BYD sudah mulai memperluas jaringan penjualannya di sejumlah negara seperti Thailand dan Indonesia. Walau untuk Indonesia sendiri mereka baru memulai penjualan mobil listriknya sejak bulan lalu, setidaknya ini menjadi awal yang bagus bagi mereka. Apalagi mereka juga berencana untuk mendirikan pabrik produksinya, dan untuk sekarang mereka mendatangkan unitnya dari luar negeri.

BYD Sudah Mulai Berjualan

Dengan BYD yang sudah memulai penjualannya di Asia Tenggara, seharusnya Tesla juga bisa mengejarnya. Namun karena sering mengalami penundaan, maka rencana yang sudah disusunnya mulai menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutannya. Sebab banyak orang yang sudah menantikan kehadiran mobil listrik dari merek asal Amerika Serikat tersebut.

Tesla sudah berencana untuk membangun pabrik mobil BEV-nya di Thailand, membangun statiun pengisian daya di Malaysia, dan mempertimbangkan merakit baterainya di Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasannya, dan tentu ini membuatnya tertinggal dari kompetitornya, termasuk BYD. Sementara perkembangan pasarnya sudah cukup cepat seiring berjalannya waktu dan makin banyak model baru selain Tesla yang diperkenalkan.

Entah apakah ada sesuatu yang terjadi pada Tesla selama ini. Sebab jika dilihat, mereka sempat dihadapkan dengan banyaknya recall mobil di pasar global.