Direktur HRC, Tetsuhiro Kuwata : Kami Mengubah Segalanya!

RiderTua.com – Honda memang berubah total musim ini, hal ini ditegaskan sendiri oleh direktur HRC Tetsuhiro Kuwata, dimana Honda RC213V mengikuti arah evolusi baru. Musim MotoGP 2024 dimulai di bawah inovasi penuh dari Honda. Bukan hanya Luca Marini yang menggantikan Marc Marquez yang legendaris, tapi juga livery baru yang mengubah tampilannya setelah tiga puluh tahun. Repsol dan Honda memasuki tahun ke-30 kemitraan mereka, namun raksasa minyak Spanyol itu telah mengurangi keterlibatannya dan oleh karena itu logonya di fairing, untuk memberi lebih banyak ruang pada warna perusahaan. Namun tujuan sebenarnya bukanlah bentuknya, melainkan substansinya.

Direktur HRC, Tetsuhiro Kuwata : Kami Mengubah Segalanya!

HRC kini menuju evolusi baru.. Proyek MotoGP terus memiliki peran sentral dalam rencana Honda, evolusi RC213V berada di garis depan pikiran para insinyur. Direktur HRC Tetsuhiro Kuwata berujar, “Untuk tahun ini kami mencoba mengubah segalanya. Kami sedang mengerjakan semua area.. Kita sudah paham arahnya, sekarang kita harus mengikutinya untuk mencapai tujuan kita.” Tes di Malaysia memberikan feedback positif pertama dari Mir, Marini, Zarco dan Nakagami. Untuk pertama kalinya sepertinya ada ‘paduan suara’ yang serempak di dalam pit, namun hal itu tentu saja tidak cukup untuk kembali meraih kemenangan.

Pekerjaan sedang dan masih berlangsung dalam meracik RC213V terbaru.. Ini adalah motor yang benar-benar baru dalam banyak hal. “RC213V adalah pengembangan yang benar-benar baru. Honda kini juga mengintegrasikan aerodinamis ke dalam konsep keseluruhannya. Langkah kuncinya adalah mesin V4 baru.” Di Sepang para pebalap memastikan bahwa torsinya sedikit lebih besar dibandingkan tahun lalu, penghantaran throttle lebih halus, dan suara juga berubah. Pada time attack Joan Mir mencatatkan waktu 1:57.374 yang merupakan catatan waktu terbaik yang pernah ditorehkan Honda di Sepang, meski persaingan juga semakin meningkat dan pabrikan asal Jepang itu masih tertinggal. “Bukan hanya soal aerodinamis, mesin, dan sasis, tapi kita harus lihat paket lengkapnya, masih banyak belajar, tapi banyak juga yang paham.”

Pada tes MotoGP di Malaysia motor barunya terbukti lebih kompetitif di kualifikasi dibandingkan di sprint. Pembalap Honda mengidentifikasi cengkeraman dan traksi selama fase akselerasi saat keluar tikungan sebagai titik lemah. Untuk mendapatkan perpaduan yang sempurna, masih diperlukan beberapa kali uji coba di trek untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara power, aerodinamis, pengaturan, elektronik, dan perangkat holeshot. “Bagi kami sudah sangat jelas apa kelemahan kami. Ini yang kami fokuskan…  Kami memiliki empat pembalap, bukan hanya dua. Kita harus memanfaatkan setiap peluang (termasuk konsesi) untuk mengembangkan motor lebih lanjut,” kata Kuwata
​