RiderTua.com – Beberapa pembalap akan menjadi sorotan karena pindah tim atau naik kelas seperti Pedro Acosta. Ada Marc Marquez dan Morbidelli yang ganti motor Ducati, Alex Rins ke Yamaha. Luca Marini dan Zarco dari motor kompetitif ke Honda yang bermasalah, namun insentif terbesar untuk musim depan adalah kedatangan Pedro Acosta ke kelas premier. Pembalap Murcian ini telah mengesankan semua orang dalam tiga tahun karirnya di Kejuaraan Dunia MotoGP. Dia tiba seperti badai untuk memenangkan gelar Moto3 di musim pertamanya dan, setelah tiba di Moto2, di musim keduanya di kategori tersebut dia kembali dinobatkan sebagai juara. Dan selama ini dia menunjukkan bakat luar biasa dalam mengendarai motor.
Acosta harus beradaptasi dengan motor 1000cc, kenyataannya kesan pertamanya terhadap GASGAS yang akan dia uji coba tahun ini benar-benar positif. “Saya sangat terkejut dengan motornya. Cara mengendarainya, pergerakannya, cara memacunya saat mengerem… semuanya sangat natural,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Di sisi lain, Acosta harus menghadapi tekanan karena semua mata tertuju padanya. Meski demikian, dia mengakui, dari pihak KTM, dirinya belum merasakan tekanan tersebut. Sehingga dia sangat berterima kasih kepada pabrikan asal Austria tersebut. “KTM selalu memberikan 100% untuk saya. Ketika saya tiba di Moto3, saya tidak punya cukup uang untuk membeli sepeda motor untuk latihan dan mereka mengirimkan KTM450 ke rumah saya. Saya bisa melihat betapa termotivasinya Pit Beirer. Saya katakan sejak hari pertama bahwa tujuan saya adalah MotoGP bersama KTM. Kami telah melakukan ini, tapi setelah melihat betapa kompetitifnya motor ini, saya akan tetap bersama KTM selama bertahun-tahun lagi,” katanya
Tapi yang dia persiapkan adalah memberikan tontonan menarik bagi penggemar. “Saya tahu apa yang orang ingin lihat. Sulit untuk mengatakannya, tetapi semua orang sangat baik satu sama lain dan saya tidak suka melihatnya di TV. Saya menghormati bahwa mereka memiliki persahabatan. Itu normal, kami bukan robot. Tapi kami tidak bisa menunjukkannya kepada orang-orang.. Orang-orang ingin melihat pertempuran. Rivalitas seperti Rossi dan Biaggi atau Lorenzo dan Pedrosa,” katanya..
Pembalap Spanyol itu menjelaskan bahwa semua pembalap harus menjadi referensi di luar olahraga dan menuliskan nama mereka dalam tinta emas dalam sejarah balap dunia. “Kita harus menjadi rujukan bagi dunia, tidak hanya di bidang olahraga. Cobalah pergi ke jalan dan bertanya siapa Valentino Rossi. Semua orang mengetahuinya, meski mereka tidak menonton MotoGP. Dia seperti Messi, Cristiano Ronaldo atau Jordan,” kata Acosta.
This post was last modified on 22 Januari 2024 15:11
RiderTua.com - BMW masih memimpin penjualan mobil di pasar mobil premium di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mampu mengungguli…
RiderTua.com - Di usia 34 tahun, Aleix Espargaro seperti berada di persimpangan jalan dalam karirnya. Pembalap senior asal Spanyol itu…
RiderTua.com - Lawan terberat setiap pembalap adalah rekan setimnya. Di GP Le Mans, Alex Rins dan rekan setimnya Fabio Quartararo…
RiderTua.com - Performa Honda RC213V masih jauh dari kata kompetitif dan permasalahannya tetap sama. Taka Nakagami adalah salah satu pembalap yang…
RiderTua.com - Meski meninggalkan tim pabrikan Honda, Marc Marquez menilai kepindahannya ke tim satelit Gresini merupakan sebuah langkah maju. Pada…
RiderTua.com - Mantan pembalap MotoGP Jorge Lorenzo berpendapat bahwa Ducati akan kehilangan salah satu pembalap MotoGP top mereka. Namun hal…
Leave a Comment