Pedro Acosta : Kejeniusan Menghadapi Wartawan, Tidak Semua Pembalap Bisa!

RiderTua.com – Rookie MotoGP (tahun depan) di tim GASGAS Factory Racing Tech3, Pedro Acosta paham apa yang ingin dilihat oleh penggemar balap motor dan apa yang hilang dari kelas utama saat ini. “Para penggemar ingin melihat pahlawan mereka bersorak, mereka ingin melihat duel seru. Saat ini para pembalap terlalu baik. Tapi para penggemar ingin melihat persaingan sengit, seperti antara Dani Pedrosa vs Jorge Lorenzo atau Marc Marquez vs Valentino Rossi,” ujar rider berusia 19 tahun itu.

Acosta menambahkan, “Itulah tepatnya yang harus kami tunjukkan kepada para penggemar. Kebanyakan penonton tidak memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman MotoGP secara langsung di lintasan. Itu sebabnya saya mencoba untuk membawa emosi ini melalui layar dan tetap berhubungan dengan para penggemar.”

Pedro Acosta : Kejeniusan Menghadapi Wartawan, Tidak Semua Pembalap Bisa!

Bagi Pedro Acosta, perkembangannya yang sangat pesat berarti dia harus segera belajar, apa artinya tampil di hadapan publik. Sejak kemenangannya di Doha-Qatar (Moto3) pada 2021, ketika dia memenangkan balapan keduanya dari pitlane, pembalap asal Spanyol itu pantas mendapatkan banyak sorotan. “Saya harus belajar bahasa Inggris dan bagaimana berbicara kepada media dalam waktu yang sangat singkat,” ungkap mantan pembalap Red Bull KTM Ajo itu dalam sebuah wawancara.

Acosta sukses meraih gelar dunia Moto3 di tahun rookie-nya, disusul dengan gelar dunia Moto2 pada 2023 dan promosi ke tim GASGAS Factory Racing Tech3 untuk MotoGP musim 2024. Terlepas dari ketenarannya, pembalap berjuluk ‘Hiu dari Mazarron itu tetap rendah hati.

“Jika kita memiliki hubungan yang baik dengan para jurnalis, penggemar, dan semua orang di luar tim kita, segalanya akan menjadi lebih mudah. Terkadang kita terlihat dingin, tapi kita semua adalah manusia dan mempunyai hati. Itu sebabnya sesekali lebih baik tertawa saja ketimbang menganggapnya terlalu serius,” tegas calon rekan setim baru Augusto Fernandez itu.

Namun kita tidak hanya terkesan dengan kejeniusan Acosta di lintasan, namun kini dia juga berpengalaman dalam menghadapi media. “Seorang mekanik Suzuki pernah berkata kepadaku, ‘kamu tidak bisa membiarkan media mengendalikanmu. Kamu harus mengendalikannya’. Saya selalu berusaha menjawab pertanyaan pers setransparan mungkin, jadi saya selalu mengatakan apa yang ada dalam pikiranku,” jelas Juara dunia Moto2 2023 itu.

Dengan diperkenalkannya format baru di MotoGP pada tahun 2023, yang mencakup inovasi seperti sprint race atau parade pembalap, Dorna berusaha menarik lebih banyak penggemar ke trek. Namun, Acosta memandang ada faktor lain yang penting untuk meningkatkan jangkauan.

Dia memahami apa yang diinginkan penggemar. “Saya tahu apa artinya menjadi seorang penggemar. Karena belum lama ini saya sendiri adalah penggemarnya. Kita bisa tertawa atau menangis, inilah reaksi manusia yang ingin dilihat orang. Misalnya, di depan umum Valentino Rossi adalah orang yang sama persis seperti ketika ada di rumah. Keaslian ini sangat penting,” pungkas Acosta.