CryptoDATA Mengancam akan Mengambil Tindakan Hukum Terhadap Dorna

RiderTua.com – Pertarungan antara salah satu pemilik tim RNF Racing CryptoDATA dengan Dorna semakin panas. Perusahaan asal Rumania yang merupakan pemilik 60 persen saham tim satelit RNF-Aprilia itu tidak terima dengan pengumuman yang dikeluarkan Panitia Seleksi MotoGP (terdiri dari FIM, IRTA dan Dorna) yang mencoret tim RNF untuk musim 2024.

“Tim kami dihadapkan pada situasi paradoks (pernyataan yang seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum tapi kenyataannya mengandung kebenaran) yang mengingatkan pada komedi, tetapi memiliki konsekuensi yang sangat serius. Dorna sebagai otoritas tertinggi di MotoGP, mendekati kami dengan proposal yang mirip dengan naskah film Hollywood. Kita harus menjual tim kita dengan harga yang konyol. Kami bertanya-tanya apakah kami harus meminta tanda tangan sebagai ucapan terima kasih atas tawaran ‘murah hati’ ini?” tulis direktur pelaksana CryptoDATA Rumania Ovidiu Toma di platform online X (sebelumnya Twitter).

CryptoDATA Mengancam akan Mengambil Tindakan Hukum Terhadap Dorna

CryptoDATA menduga Dorna menjanjikan perusahaan asal Amerika dua slot di MotoGP pada musim 2023. Namun asumsi ini mungkin tidak benar, karena Pierer Group juga tidak mendapatkan tempat karena dua slot kosong (dari Suzuki) tetap disediakan untuk pabrikan baru dan bukan untuk tim satelit, bahkan jika itu datang dari Amerika dengan kemungkinan tak terbatas.

Pernyataan CryptoDATA bersifat kekanak-kanakan dan tampak tidak realistis. “Sepertinya Dorna ingin mengeluarkan kami dari kejuaraan. Mereka sangat kreatif dengan pembenarannya, sehingga kita bisa membuat sebuah novel dari hal tersebut. Kami punya kontrak hingga akhir 2026, tapi slogannya seperti ‘penguasaanku, aturan tak tertulisku’. Isi dalam kontrak tampaknya tidak berperan,” lanjut tulisan Ovidiu Toma di X.

Mengenai konfrontasi dengan Dorna, Manajer CryptoDATA bereaksi bahwa Dorna seperti anak kecil yang kehilangan mainan favoritnya. CryptoDATA kecewa dan ingin membalas. “Kami akan pergi ke pengadilan dan meminta kompensasi yang besar atas kerusakan bisnis dan reputasi kami,” ancam Toma.

Di akhir, mereka mengirim sebuah pesan ke Dorna, “Bahkan dalam motorsport, di mana kecepatan memainkan peran penting, etika dan legalitas tidak boleh diabaikan.”

Namun tim CryptoDATA akan berantakan. Tanpa slot MotoGP, semua perusahaan balap yang tidak memiliki apa-apa selain kontrak dengan IRTA dan Dorna dan kontrak sewa truk, hospitallity, dan sebagainya, tidak ada artinya.

Dan masih harus dilihat apakah pihak CryptoDATA dapat membuktikan kerugian yang nyata di pengadilan. Keputusan pengadilan bisa memakan waktu 2 atau 3 tahun. Maka kontrak Dorna mungkin sudah habis.

Panitia Seleksi MotoGP berhak mendistribusikan tempat MotoGP. Fakta ini diatur dalam kontrak dengan asosiasi sepeda motor dunia FIM dan tidak dapat dibatalkan oleh pengadilan mana pun di dunia.

Beberapa tim satelit seperti Pramac atau Tech3 sudah ada sejak awal era MotoGP 4-tak pada tahun 2002. Tim satelit yang tidak mengakui hukum atau tidak mau menerimanya tidak akan berumur panjang di lingkungan ini.

Apalagi jika mereka membuat kesepakatan 1,5 juta euro (Rp 25 miliar) dengan Dorna untuk hak penamaan GP Austria dan kemudian berhutang setengahnya. Tidak ada gunanya jika kontrak hak penamaan GP Austria untuk CryptoDATA dibeli dengan perusahaan ‘EAI Technologies’ dan saham di RNF Racing dimiliki oleh ‘CDT SPORTS AND MEDIA SRL‘. Dimanapun jika tertulis CryptoDATA di dalamnya, ada CryptoDATA juga di dalamnya.