Alvaro Bautista
RiderTua.com – Di Kejuaraan Dunia Superbike, Alvaro Bautista adalah kekuatan alam dan jika dikombinasikan dengan Ducati Panigale V4R dia sangat sulit dikalahkan. Hal ini dibuktikan dengan 59 kemenangan dan 89 podium. Namun terlepas dari dua kali tes MotoGP sebelumnya di Misano, rider berusia 38 tahun itu jauh dari kata kompetitif dalam penampilan wildcardnya di Sepang.
Meskipun Alvaro menikmati trek Malaysia serta panas dan kelembapan di sana, dia crash yang membuat banyak orang terhenyak. Dia menyelesaikan latihan hari Jumat di posisi kedua dari terakhir, begitu pula pada kualifikasi dan sprint pada hari Sabtu. Pada race hari Minggu, dia kembali menempati posisi kedua dari belakang, namun Takaaki Nakagami (LCR Honda) yang berada di belakangnya terjatuh dan kemudian melanjutkan balapan. Bautista kalah 53,5 detik dari pemenang GP Malaysia Enea Bastianini.
Alvaro Bautista menjelaskan, “Saya harus mengakui bahwa saya memiliki masalah sepanjang akhir pekan yang tidak ingin saya terima. Dalam tes Jerez saya mengalami crash parah dengan superbike dan kepalaku jatuh dari ketinggian 3 meter setelah mengalami highside. Kala itu semuanya baik-baik saja, tapi pada hari Jumat di Sepang, saya merasa tidak punya kekuatan di sisi sebelah kiri.”
“Saya mencoba mengatasinya dan bekerja dengan ahli terapi fisik, tetapi kondisinya semakin memburuk. Saya tidak bisa membalap sesuai keinginanku dan itulah mengapa saya marah pada diri sendiri. Saya tidak bisa menikmati membalap atau memaksakan diri,” imbuh pembalap dari tim Aruba.it Ducati itu.
Tim Bautista sangat terkejut pada latihan hari Jumat. Data menunjukkan bahwa dia sangat baik saat mengerem dan saat melaibas tikungan kanan, namun kehilangan hampir 1 detik di dua tikungan kiri.
Dua kali Juara Dunia Superbike itu menjelaskan, “Saya membuat alasan dan mengatakan saya kurang percaya diri, namun kenyataannya kita membutuhkan banyak tenaga saat menginjak rem pada motor ini. Saya frustasi. Bukan karena hasil, tapi karena saya tidak bisa memberikan yang maksimal. 90 persen masalahku seperti yang sudah saya dijelaskan. 10 persen sisanya adalah kurangnya kepercayaan dan tekadku. Sayang sekali saya tidak bisa manfaatkan kesempatanku. Alangkah baiknya jika saya bisa kembali membalap dan 100 persen bugar secara fisik.”
Pembalap berusia hampir 39 tahun itu tidak berpikir untuk membatalkan taruhan wildcard. “Saya pernah dan tidak merasakan sakit, semuanya baik-baik saja. Hanya saja aku tidak punya kekuatan. Saya harus diperiksa di Spanyol untuk mencari tahu alasannya. Mungkin ada yang salah dengan tulang belakang di leherku,” ungkap Bautista.
“Saat crash, tulang belakang tertekan dan otot-otot meregang secara berlebihan, yang mungkin mempengaruhi saraf di lengan. Hal ini harus kita perhatikan dengan sangat hati-hati, leher merupakan area yang sangat kritis dan sensitif. Mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat sehingga saya bisa fit untuk persiapan pra musim,” pungkas rider Spanyol itu.
RiderTua.com - Setelah menempati posisi ke-13 dalam tes MotoGP di Valencia, Joan Mir melihat ada secercah harapan untuk musim depan. Rider…
RiderTua.com - Banyak pihak yang memprediksi Marc Marquez langsung nyetel dengan motor terbaik di lintasan saat ini yaitu Ducati Desmosedici.…
RiderTua.com - Dengan Desmosedici GP23, Marco Bezzecchi menjadi pembalap Ducati tercepat pada tes resmi MotoGP di Valencia pada hari Selasa.…
RiderTua.com - Sebelumnya Hyundai mengumumkan akan menghadirkan mobil listrik terbarunya di Indonesia. Tentunya banyak orang yang penasaran seperti apa model…
RiderTua.com - Brad Binder membuat wajah tim Red Bull KTM sumringah dengan penampilan kuatnya pada balapan final di Valencia. Setelah finis…
RiderTua.com - Rencana jangka panjang MotoGP tim satelit CryptoDATA-RNF-Aprilia musnah setelah hanya 12 bulan saja. Pada 4 November 2022, Direktur pelaksana…