Pecco Bagnaia: Enea Pantas Mendapat Kemenangan Itu

RiderTua.com – Pecco Bagnaia tidak terlalu gembira dengan hasil yang diraihnya di Sepang, namun menemukan beberapa aspek positif. Pembalap Ducati Lenovo itu memasuki seri ketiga terakhir musim ini dengan keunggulan 13 poin di klasemen. Dalam sprint pada hari Sabtu, dia kehilangan 2 poin, tetapi pada balapan utama pada hari Minggu, pembalap asal Turin Italia itu menang dalam duel melawan rivalnya di Kejuaraan Dunia Jorge Martin. Dengan finis di posisi ke-3 kini dia unggul 14 poin dari pembalap Pramac itu.

Pecco Bagnaia: Tidak Ada yang Pantas Mendapat Kemenangan Lebih dari Enea

Francesco Bagnaia menjelaskan, “Saya senang dengan pekerjaan kami, tapi tidak sepenuhnya puas dengan hasilnya karena saya lebih memilih untuk lebih maju. Tapi kami harus bahagia. Kami hanya unggul 1 poin dibandingkan awal pekan, tapi feeling itu akhirnya kembali. Saya mampu menekan sejak awal, akhirnya saya meraih pole posisi untuk pertama kalinya sejak Barcelona. Semuanya berjalan baik kecuali sprint ketika saya mengalami masalah dengan bagian depan. Motorku banyak bergetar, saya tidak senang dengan hal itu, tapi hari ini cukup bagus untuk itu.”

Pembalap murid VR46 Riders Academy itu sangat menyukai duel intens melawan Martin di lap ketiga dan keempat, yang akhirnya dias menangkan dengan manuver kuat di luar pada tikungan 5. “Kali ini manuver di garis luar berhasil! Itu adalah pertarungan yang bagus dan saya berhasil unggul atas dirinya. Kecepatanku cukup kuat, saya berhasil membuka celah yang besar. Jadi mungkin saya lebih kompetitif dibandingkan dia hari ini, dan itu sangat penting. Karena ini pertama kalinya dalam banyak balapan, saya lebih kompetitif dari dia. Itu membuatku bahagia dan juga feelingku terhadap motor. Tim saya kembali melakukan pekerjaan luar biasa lagi. Secara keseluruhan, saya sangat senang,” jelas Bagnaia.

Namun Pecco Bagnaia tidak menemukan solusi untuk mengejar rekan setimnya Enea Bastianini dan Alex Marquez (Gresini Racing). “Saya mencoba segalanya untuk memperkecil gap ke posisi dua teratas, tapi saya mengalami masalah dengan bagian depan dan feeling aneh pada rem. Kemarin lebih banyak getaran, hari ini lebih banyak getaran yang kuat. Mungkin karena suhunya, tapi bagaimanapun juga, ini aneh dan oleh karena itu sangat berisiko untuk menutup gap ini lagi. Saya mencoba, tapi gagal,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.

Menjelang dua seri terakhir MotoGP musim ini, Pecco mengatakan, “Saya sangat menantikan Qatar, ini adalah trek yang bagus bagi kami. Menrutuku akan sangat penting untuk meningkatkan keunggulan. Selisih 14 poin bagus, tapi sama sekali tidak cukup untuk menyegel gelar dunia. Saya sangat senang Enea telah menemukan performanya lagi, itu pasti akan sangat membantu dalam memahami bagaimana kami dapat berkembang.”

“Enea benar-benar kembali! Kecepatannya dalam balapan sungguh luar biasa. Saya mencoba untuk menutup defisit, tetapi tidak mungkin. Dia sangat mulus di depan dan mengatur kecepatan dengan baik. Mengingat di mana posisinya pada awal akhir pekan dan bagaimana dia mengakhirinya sekarang, ini adalah comeback yang luar biasa. Saya sangat senang dan saya percaya tidak ada seorang pun di sini yang pantas menang lebih dari dia,” pungkas adik Carola Bagnaia itu.

Itu adalah kemenangan pertama Bastianini sebagai pembalap pabrikan Ducati. Kemenangan ini seakan membungkam rumor yang mengatakan bahwa dia akan kehilangan tempatnya di Ducati dan digantikan oleh Martin, setelah musim yang tidak menguntungkan dan dua kali istirahat panjang karena cedera.

Menjelang GP Malaysia, Bagnaia telah menjelaskan bahwa menurutnya hal itu tidak fair, dia tahu betul bahwa Martin tentu bukan tantangan yang mudah sebagai rekan pit.