Lin Jarvis : 20 Teknisi Yamaha Mengadakan Pertemuan Usai Tes Misano

RiderTua.com – Lin Jarvis : 20 teknisi Yamaha mengadakan pertemuan usai tes Misano. Fabio Quartararo dua kali finis di posisi ke-3 di India dan Indonesia pada race hari Minggu, serta finis ke-6 di Thailand. Namun ada beberapa penurunan pada balapan di luar Eropa, seperti finis ke-10 di Jepang dan ke-14 di Australia.

Berulang kali, juara dunia 2021 dan runner-up 2022 itu menegaskan bahwa posisi start di dua atau tiga baris pertama sangat penting baginya. Karena jika tidak, dia tidak akan bisa melaju cukup jauh dalam balapan karena kekurangan tenaga pada motornya. Quartararo juga berulang kali mencatat bahwa casing keras Michelin untuk balapan panas seperti di India dan Indonesia cocok untuk Yamaha M1.

“Karena pabrikan lain tidak menyalurkan tenaganya ke trek secara maksimal,” tegas rider berusia 24 tahun itu.

Lin Jarvis : 20 Teknisi Yamaha Mengadakan Pertemuan Usai Tes Misano

Fabio Quartararo juga menjelaskan bahwa usai tes pramusim di Sepang pada bulan Februari mendatang, dia akan tahu apakah Yamaha tahun 2024 akan lebih bertenaga dan apakah dia akan mempertimbangkan untuk memperpanjang kontraknya.

Oleh karena itu pihak Jepang berharap agar desainer mesin Ing. Luca Marmorini bersama para insinyur Yamaha akan menghadirkan spesifikasi mesin baru yang disukai El Diablo untuk tes Valencia pada 28 November.

Di Asia, Quartararo juga mengatakan bahwa usai tes hari Senin di Misano dia berbicara secara blak-blakan kepada sekitar 20 teknisi pada sesi tanya jawab teknis. Dia menegaskan kepada mereka bahwa saat ini kondisi M1 belum menjadi motor pemenang.

Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing menjelaskan, “Ya, kami mengadakan pertemuan pembekalan di akhir tes Senin di Misano, banyak sekali yang hadir. Pertemuan itu diadakan di kantor trailer tim kami. Fabio melaporkan informasinya selama tes kepada kami.”

“Para insinyur menanyakan banyak pertanyaan kepadanya dari sudut pandang yang berbeda. Karena saat itu hadir insinyur mesin dan insinyur sasis, serta insinyur elektronik. Tidak semua 20 orang itu orang Jepang, karena saya juga ikut hadir dalam pertemuan ini misalnya. Karena saya penasaran dan ingin mendengar langsung ‘masukan teknis’ yang sebenarnya. Fabio memberikan kesannya terhadap tes tersebut dan berbicara tentang kemajuan yang dilihatnya,” imbuh Jarvis.

Pembalap asal Nice Prancis itu mencatatkan waktu terbaik ke-6 setelah gagal melewati posisi ke-3 dan finis ke-13 di grid (tertinggal 1,077 detik dari Jorge Martin) pada Q1 Sabtu dengan motor 2023.

Lin Jarvis mengatakan, “Setelah laporan dari Fabio, menjadi jelas bahwa kami masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan jika ingin memulai musim depan dalam kondisi yang sangat kompetitif. Ada kebutuhan untuk mengejar ketertinggalan di semua bidang.”

“Kami telah melihat kemajuan yang jelas dalam tanggal dan waktu seiring dengan berlangsungnya tahap perluasan mesin berikutnya. Tapi mesin M1 terasa tidak terlalu bertenaga. Tidak ada ‘dorongan’ yang nyata. Mesin terasa lebih halus pada rentang putaran rendah dan kemudian memiliki tenaga puncak (peak power) yang sedikit lebih besar. Namun kita harus memperhitungkan. Misano bukanlah lintasan di mana kita membutuhkan banyak performa terbaik dan top speed,” pungkas bos balap asal Inggris itu.