Fabio Quartararo Tinggalkan Yamaha?

RiderTua.com – Fabio Quartararo hanya meraih dua podium di MotoGP 2023. Yamaha berada dalam krisis yang parah dan diperlukan peningkatan performa motor untuk menjaga sang juara tidak lepas ke tim lain di masa depan. Dengan krisis Yamaha yang ‘tidak dapat dijelaskan’ itu apakah Fabio Quartararo memikirkan untuk mencari tim lain dengan motor yang lebih kompetitif? Baru-baru ini Marc Marquez melakukannya..

Fabio Quartararo meraih sebelas kemenangan MotoGP dalam tiga tahun bersama M1, menjadi juara dunia pada tahun 2021, dan menjadi runner-up pada tahun 2022. Bakatnya tidak perlu dipertanyakan lagi, namun musim ini dia hanya berhasil meraih dua podium. Kemenangan terakhirnya terjadi pada Juni tahun lalu di Sachsenring, sejak itu fase penurunan yang terkadang tidak dapat dijelaskan kenapa. Yamaha bertanya-tanya tentang kesalahan yang dibuat pada motornya dan mencoba memperbaiki kesalahannya sebelum kehilangan Quartararo.

Fabio Quartararo Tinggalkan Yamaha?

Fabio Quartararo menyalahkan mesin Yamaha M1 selama beberapa waktu, sebelum menemukan bahwa itu bukan satu-satunya kelemahan teknisnya. Insinyur Luca Marmorini dan perusahaannya Marmotors seharusnya mengirimkan mesin 4 silinder segaris bertenaga yang sangat dibutuhkan pada tahun 2023, tetapi proyek tersebut ditunda hingga tahun 2024.

Pada tahun 2023 Yamaha M1 justru lebih lambat di beberapa trek dibandingkan tahun sebelumnya. Selama lebih dari enam bulan pabrikan Iwata bertanya-tanya mengapa keadaan menjadi begitu buruk setelah musim 2022, musim panas 2022, ketika Francesco Bagnaia memulihkan 93 poin dari Fabio dan menjadi juara dunia MotoGP. Sulit untuk memberikan penjelasan rasional bahkan Lin Jarvis, yang seharusnya memiliki pandangan 360 derajat terhadap apa yang terjadi di timnya. “Saya tidak bisa memberikan jawaban pasti mengenai hal ini. Paket aerodinamis telah berubah dan aspek ini menjadi lebih penting dalam beberapa tahun terakhir. Desain ban juga berubah dan banyak hal yang harus diperhatikan. Bagi kami ini adalah sebuah frustrasi, terutama bagi Fabio, karena dua tahun lalu dia menjadi juara dunia dan tahun lalu dia memimpin Kejuaraan Dunia dalam waktu yang lama,” katanya..

Apakah Quartararo Bertahan di Yamaha?

Yamaha meyakinkan Quartararo untuk bertahan dan memperbarui kontrak hingga akhir 2024, namun tanpa perubahan akan sulit meninjau kembali penandatanganan tersebut. Sang juara merasa frustasi, dia tahu dirinya tidak mampu bersaing dengan kompetitornya dan pikirannya sudah tertuju ke masa depan. Hingga beberapa waktu yang lalu, pembalap Yamaha terdahulu bisa menutupi kekurangan top speed dengan kemampuan menikung, pengereman, dan kelincahan saat menikung.

Saat ini lawan yang terkuat adalah Ducati, telah membuat langkah maju yang besar di segala bidang. “Kami selalu mengalami masalah di trek lurus. Kekuatan terbesar M1 selalu pada kemampuan pengeremannya, yang juga menjadi salah satu kelebihan Fabio. Namun jika grip belakang kurang, late braking bukanlah hal yang mudah. Kami kesulitan terutama di trek dengan grip yang kecil, seperti yang kita lihat di Barcelona dan sirkuit lainnya,” kata Lin Jarvis..

Peluang baru bisa terbuka bagi Quartararo jika dia pindah ke pabrikan lain, seperti yang dilakukan Marc Marquez, mungkin ke Aprilia?