Marco Bezzecchi Disamakan Rossi : Saya Bukan Dia!

RiderTua.com – Minggu (24/9/23), Marco Bezzecchi tidak hanya mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah sebagai pemenang pertama GP India, rider Mooney VR46 itu juga meraih kemenangan MotoGP ke-80 untuk Ducati atau kemenangan ke-10 musim ini (Pecco Bagnaia 5 kali, Bezzecchi 3 kali dan Jorge Martin 2 kali).

Dengan kemenangan ketiganya di MotoGP, Bezzecchi kini menjadi 1 dari 9 pembalap yang meraih kemenangan lebih dari 2 kali untuk Ducati bersama Casey Stoner, Pecco Bagnaia, Andrea Dovizioso, Loris Capirossi, Enea Bastianini, Jorge Lorenzo, Jack Miller dan Jorge Martin.

Marco Bezzecchi Disamakan Rossi : Saya Bukan Dia!

“Kami menjalani akhir pekan yang solid, saya memiliki feeling yang baik tentang motor saat ini dan saya berhasil menjadi kompetitif dan konsisten. Saya sangat termotivasi, tapi kami harus terus menjaga setiap detail di Motegi sehingga kami bisa bertarung di grup terkuat dan menampilkan dua balapan yang bagus,” ujar Marco Bezzecchi sambil menatap GP Jepang akhir pekan ini.

Peringkat 3 dalam klasemen itu menambahkan, “Saya sangat menyukai Jepang, fansnya, atmosfernya dan Twin Ring Motegi adalah salah satu trek favoritku. Saya selalu cukup cepat di sini dan juga meraih podium pertamaku di Kejuaraan Dunia Moto3. Secara keseluruhan, saya memiliki feeling yang baik.”

Setelah pemimpin klasemen Pecco Bagnaia crash di GP India, selisih poin kembali berdekatan setelah 13 dari 20 Grand Prix musim ini. Jorge Martin yang berada di peringkat 2 hanya tertinggal 13 poin, sementara Bezzecchi tertinggal 44 poin dari pembalap Ducati Lenovo itu.

“Saya tidak memikirkan Gelar Dunia, masih lama. Tapi tentu saja, karena lebih dekat, saya berbohong jika saya mengatakan saya tidak menyukainya,” ujar Bez sambil tersenyum setelah kemenangan dominannya di sirkuit Buddh India pada hari Minggu.

“Untuk bisa bertarung melawan Pecco, Jorge dan juga Brad (Binder), merupakan suatu kehormatan bagiku karena mereka adalah pembalap yang luar biasa,” imbuh murid VR46 Riders Academy itu.

Berbeda dengan rekan mereknya Bagnaia dan Martin, Bezzecchi tidak menunggangi motor pabrikan GP23 terbaru, melainkan GP22 tahun lalu. Ketika ditanya tentang perbedaannya, setelah merenung sejenak rider muda Mooney VR46 ini menjelaskan, “Saat start adalah sesuatu yang pasti berbeda, mereka memiliki sistem yang berbeda, yang sayangnya saya tidak memilikinya. Selain itu, saya tidak tahu karena saya belum pernah mengendarai motor pabrikan. Saya tidak bisa mengeluh tentang paketku, saya sangat menyukainya. Tapi mungkin mereka harus memberiku sesuatu, aku pasti akan memintanya,” imbuh putra Vito Bezzecchi itu sambil tersenyum.

Dengan sikap Marco di dalam dan di luar lintasan balap, banyak pengamat dan penggemar yang menyamakannya dengan sang mentor Valentino Rossi. Apa pendapat pembalap berusia 24 tahun itu tatkala dibandingkan dengan juara dunia 9 kali itu? “Sayangnya saya bukan dia. Pada usia itu dia mungkin sudah meraih 40 atau 50 kemenangan balap, saya tidak tahu persisnya. Tapi yang pasti sangat banyak,” jawab Bez sambil tertawa.

Bezzecchi yang kini mengoleksi 9 kemenangan di semua kelas, akan sendirian di pit di Mobility Resort Motegi pada akhir pekan ini. Luca Marini absen balapan karena sedang dalam masa pemulihan di Italia setelah menjalani operasi pada tulang selangka kirinya, dan tim Mooney VR46 tidak memiliki penggantinya. Selain itu tes rider Ducati Michele Pirro sudah beraksi untuk menggantikan pembalap pabrikan Ducati Enea Bastianini yang cedera.