RiderTua.com – Dalam latihan di GP India, Maverick Vinales terus-menerus mengalami masalah set-up. Itulah sebabnya, rider Aprilia itu gambling dengan set-up suspensi baru untuk balapan dan tiba-tiba mampu menyerang lawan seperti yang diinginkannya. Hasilnya, dia mampu finis ke-8 terpaut 17,191 detik dari pemenang Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Ducati).
Alasan dari hasil positif tersebut adalah perubahan radikal pada keseimbangan sasis, yang membuat Vinales tiba-tiba mampu lakukan late braking lebih kuat dan menikung dengan lebih mudah.
“Kami tidak memiliki feeling yang baik dengan motor sepanjang akhir pekan. Saat pemanasan, kami mencoba set-up baru, sesuatu yang belum pernah kami jajal sebelumnya dan tiba-tiba feeling itu muncul. Jika kami berada di posisi ke-3 atau ke-4 di grid, risiko menggunakan set-up ini dalam balapan akan terlalu tinggi. Jadi kami memutuskan untuk gambling dan kami berhasil!” ungkap Papa Nina.
Seperti diketahui, Maverick Vinales start dari baris ketiga tapi melebar di tikungan 1 dan merosot di belakang lintasan. Tapi kemudian dia mampu membalikkan keadaan dan dengan cepat mengejar ketinggalan. Pada lap 5 dia sudah kembali mendapatkan poin, mencapai 10 besar pada lap ke-11 dan akhirnya melintasi garis finis di posisi ke-8 dengan keunggulan jelas atas Marc Marquez.
“Awalnya saya terdorong keluar trek dan menjadi yang terakhir, namun comeback saya bahkan lebih baik lagi. Saya senang,” ujar Vinales.
Menariknya, tim Aprilia tidak terlalu mengandalkan cengkeraman roda belakang, melainkan menguranginya pada fase pengereman. “Biasanya roda belakang Aprilia tidak pernah slip. Hari ini kami memprovokasi hal itu dan membuahkan hasil. Kurangnya kontak dengan aspal memungkinkan saya mengerem lebih keras dan 10 meter kemudian serta menghentikan motor tepat waktu sebelum berbelok,” ungkap rekan setim Aleix Espargaro itu.
Vinales menambahkan, “Itu adalah feeling yang luar biasa dan persis seperti yang sering saya minta. Mungkin penemuan ini akan memberi kita penjelasan hari ini tentang mengapa kita cocok pada trek tertentu seperti Montmelo, namun jelas mengalami kelemahan pada trek lain seperti Austria.”
“Tanpa melebar di awal balapan, posisi ke-5 pun akan mungkin terjadi. Untuk balapan dengan feeling yang baik setelah akhir pekan yang buruk adalah hal yang luar biasa. Ini memberiku kepercayaan diri untuk balapan berikutnya di Motegi, di mana pengereman yang keras dan late braking juga diperlukan disana,” ujar rider berusia 28 tahhun itu.
Di Jepang juga akan lebih sejuk dibandingkan di daerah tropis seperti India yang panas. “Kalau motornya menghanguskan kakiku dan tidak menggangguku, saya tangguh. Tapi hari ini saya benar-benar kehabisan napas dengan 6 lap tersisa. Saya hampir tidak bisa bernapas lagi. Ini adalah sesuatu yang harus kami perbaiki!” pungkas Maverick Vinales.
RiderTua.com - Toyota dan sejumlah merek otomotif di Indonesia menghadirkan sejumlah produk terbaiknya kepada konsumennya. Dari tahun ke tahun, makin…
RiderTua.com - Toyota baru saja mengumumkan kenaikan harga mobilnya di Indonesia. Mungkin ada yang menganggap hanya beberapa model saja yang…
RiderTua.com - Penjualan Great Wall Motor di Indonesia memang baru dimulai, dengan model dari Haval dan Tank yang dihadirkan terlebih…
RiderTua.com - GWM Tank 500 menjadi satu dari beberapa mobil terbaru yang dihadirkan oleh Great Wall Motor di Indonesia melalui…
RiderTua.com - Fabio Quartararo dengan terang-terangan mengakui bahwa meski memiliki kontrak untuk musim ini di akhir 2023 lalu, dia sama…
RiderTua.com - Neta sempat mempertimbangkan untuk menghentikan penjualan model V. Jelas dengan dirilisnya V-II yang merupakan model facelift, model lamanya…
Leave a Comment