RiderTua.com – Meski nyaris bertabrakan, duo pembalap Aprilia Aleix Espargaro dan Maverick Vinales berada dalam suasana hati yang sangat baik setelah menyelesaikan hari pertama latihan di India. Sebenarnya, kedua pembalap asal Spanyol itu tidak terlalu saling bertemu di sesi FP2 sebelum kemudian mereka bertemu dan Vinales merusak fast lap rekan setimnya itu ketika dia berada di racing linenya setelah melebar di tikungan 1.
“Kami membutuhkan hukuman yang lebih berat,” kata Aleix Espargaro sambil tersenyum dan mengedipkan mata ke arah rekan setimnya itu. Namun kedua pembalap tersebut percaya bahwa penalti pasti akan menjadi lebih diperhatikan dalam balapan mengingat tikungan 1 yang rumit.
“Tikungan awal selalu sangat rumit. Tikungan 1 terasa licin seperti membalap di atas es. Jika kita salah melangkah 1 meter pun saat mengerem, kita pasti akan terjebak dalam gravel trap. Sangat mudah untuk membuat kesalahan di sini terutama di awal,” kata Maverick Vinales, yang melihat adanya risiko besar.
“Mungkin saya 10 kali masuk ke gravel trap pada hari Jumat. Itu lebih seperti Motocross ketimbang MotoGP,” tambah Aleix Espargaro.
“Orang-orang India telah melakukan pekerjaan dengan baik. Layoutnya cocok dan dengan sedikit penyesuaian, ini akan menjadi lintasan yang sangat bagus untuk tahun depan,” kata rider berusia 34 tahun itu.
Menurut Aleix Espargaro dan Vinales, masalah terbesar di GP India adalah kondisi iklim. “Cuacanya sangat panas dan motor juga menghasilkan limbah panas yang sangat besar. Itu akan menjadi tantangan untuk sprint, terlebih lagi untuk balapan. Bahkan lebih banyak dibandingkan Malaysia. Itu melebihi batas. Kemudian kami dapat memulihkan diri dalam penerbangan malam nan panjang untuk balapan berikutnya di Jepang,” keluh Aleix.
“Aprilia kami bekerja sangat baik di sini. Kami berharap akan menemukan trek seperti di Qatar atau Argentina. Tapi layoutnya lebih mengingatkan saya pada Austin. Saya berharap kami bisa memanfaatkan kelebihan RS-GP23, terutama di tikungan 1 dan 3 serta di tikungan terakhir seperti di Barcelona,” pungkas Papa Max dan Mia itu.
RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…
RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…
RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…
RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…
RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…
RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…
Leave a Comment