Pecco Bagnaia Tak Menduga Bisa Podium!

RiderTua.com – Enam hari usai mengalami crash mengerikan di Montmelo-Barcelona, Pecco Bagnaia (Ducati) berjuang untuk mendapatkan posisi di barisan depan grid dan medali dalam sprint di balapan kandangnya di Misano pada hari Sabtu.

Usai sprint race, ketika Francesco Bagnaia tertatih-tatih menuju Ducati Hospitality untuk konferensi pers, dia disambut dengan tepuk tangan. Secara fisik dia tampak kesulitan akhir pekan ini, yang membuat posisi ketiganya dalam sprint (13 lap) menjadi lebih luar biasa, di mana pembalap wildcard sensasional Dani Pedrosa (KTM) memberinya tekanan hingga lap terakhir.

Pecco Bagnaia Tak Menduga Bisa Podium!

Pecco mengatakan, “Saya merasa sangat buruk saat ini, saya lelah dan perlu sedikit pemulihan. Tetapi kami sudah memperkirakan hal itu. Ban belakang soft tentu tidak membuat balapan menjadi lebih mudah karena membuat motor menjadi lebih tidak stabil dan lebih banyak bergerak.”

“Saya juga tidak bisa menggunakan kaki saya seperti biasanya. Saya merasa seperti membalap hanya dengan menggunakan tangan saya. Tapi saya beruntung kami terlatih secara fisik. Untungnya saya juga tidak menderita cedera arm pump,” ungkap rider berusia 26 tahun itu, yang langsung masuk ke dalam truk untuk menjalani terapi setelah medali diberikan.

Pemimpin klasemen asal Turin-Italia itu legowo dengan menempati posisi ke-3, bahkan jika rival pertamanya Jorge Martin menang. “Saya senang dengan hasilnya mengingat posisi kami 6 hari lalu. Saya bangga dengan apa yang telah kami capai. Kami hanya kehilangan 5 poin, bukan 12. Itu hasil yang bagus. Saya tidak menyangka bisa kembali dan naik podium pada balapan pertama,” ujar murid Valentino Rossi itu.

Jika pada hari Senin usai crash horor di Barcelona ada seseorang yang memberi tahu Pecco bahwa dia akan finis ke-3 di kualifikasi dan sprint di Misano pada hari Sabtu, apakah dia akan mempercayainya? “Saya tidak akan senang dengan hal itu, tapi saya akan menerimanya. Begitulah saya. Tetapi yang terpenting bukanlah hasil itu sendiri, melainkan cara kami mencapainya. Itu yang membuat saya bangga,” tegas Pecco.

Sama seperti dirinya, Marco Bezzecchi yang juga mengalami crash serius di GP Catalunya berhasil finis di posisi ke-2 meski ibu jarinya terkilir. Ketika ditanya tentang sahabatnya yang sama-sama menimba ilmu di VR46 Academy itu, sambil tersenyum Pecco mengatakan, “Kami adalah petarung, itulah kenyataannya, kami adalah petarung tangguh. Dan saya pikir terkadang kita harus mengingat hal itu.”

Selain itu, dari pernyataannya tersebut Pecco Bagnaia juga mengirimkan pesan tersirat kepada suara-suara kritis yang terus menyerangnya di media sosial, termasuk dari negaranya sendiri Italia.

Mengenai rencananya untuk balapan 27 lap pada hari Minggu, pembalap pabrikan Ducati itu menjabarkan, “Hal utama adalah meningkatkan dosis obat penghilang rasa sakit sehingga saya bisa lebih berkonsentrasi dalam membalap tanpa harus memikirkan bagaimana cara untuk menopang kaki saya. Di sprint, saya mengalami masalah dengan lututku di dua atau tiga lap pertama karena saya tidak melakukan pemanasan dengan benar. Saya kesulitan saat menikung ke kanan (memiringkan motor ke kanan). Butuh beberapa lap, tetapi setelah itu kecepatannya cukup bagus.”

Hasil 5 besar tetap menjadi target dalam balapan hari Minggu. “Memperbaiki penempatan sprint itu sulit. Besok pasti akan berbeda. Saya bisa lebih kompetitif besok, karena kami akan menggunakan ban yang bisa saya kendalikan dengan lebih baik. Kita lihat saja besok. Jorge memiliki keunggulan dalam segala hal saat ini. Dia sangat cepat, sangat konsisten, mampu mengatasi dengan baik dan dia tidak cedera. Jadi dia berada di level yang lebih tinggi dan tidak akan mudah untuk mengalahkannya,” pungkas rekan setim Enea Bastianini itu.