Toyota Rush Masih Memimpin Penjualan di Kelasnya, Tapi…

RiderTua.com – Salah satu mobil Toyota mampu membuktikan sebagai mobil low SUV terlaris selama semester pertama tahun ini. Total ada 19,5 ribu unit terjual, memberikan Rush keunggulan penuh dari rivalnya sejauh ini. Sebenarnya hasil yang didapat sepanjang periode ini dari Toyota Rush mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Walau demikian, hasil tersebut masih lebih baik dari model lainnya di kelasnya.

Toyota Rush Alami Penurunan Penjualan

Penjualan mobil LSUV sejauh ini memang dikuasai oleh Toyota Rush, dan model ini selalu terjual ribuan unit per bulannya. Walau sukses menjual 19.570 unit sepanjang semester pertama, hasil tersebut mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Saat itu Rush dapat menjual sebanyak 21.190 unit.

Hal serupa juga dialami oleh Honda BR-V, dimana penjualannya menurun dari 16.547 unit kini menjadi 12.057 unit. Begitupun dengan kembaran Rush, yaitu Daihatsu Terios, meski penjualannya hanya turun sekitar 1.000 unit, dari 12.827 unit menjadi 11.283 unit. Sepertinya ada masalah dari penjualan ketiganya, walau kondisi pasar sejauh ini masih kondusif.

Menurun Drastis

Berbeda dengan Mitsubishi Xpander Cross, dimana model ini mengalami kenaikan penjualan, dari hasil pada tahun lalu mencapai 7.432 unit naik hingga 10.489 unit. Menariknya hanya Xpander Cross yang naik penjualannya, sementara seluruh model di kelasnya sebaliknya. Walau setidaknya itu menjadi hal yang bagus bagi merek berlogo tiga berlian tersebut.

Selanjutnya ada Suzuki XL7 yang terjual 6.210 unit, turun dari hasil yang didapat tahun lalu, yaitu 7.184 unit. Hyundai Creta lebih parah lagi, dimana penjualannya yang hanya tercatat 4.845 unit, turun sekitar 5 ribu unit dari hasil tahun lalu yang mencapai 9.228 unit. Terakhir DFSK Glory 560 yang menjual 26 unit saja, tapi menurun dari hasil sebelumnya dengan angka 81 unit.

Walau setidaknya Rush masih berada di posisi teratas penjualan mobil di kelasnya. Meskipun demikian, Toyota tidak boleh lengah karena persaingannya masih berjalan ketat.