Luca Marini : Rival Pertama yang Harus Dikalahkan adalah Diri Sendiri, Lalu Siapa?

RiderTua.com – Di musim keduanya sebagai pembalap MotoGP, Luca Marini berhasil naik podium pertamanya di kelas utama di sprint race Argentina (finis ke-3) dan kemudian balapan di Texas (finis ke-2). Bagi rider Mooney VR46 itu, ini merupakan momen menentukan yang sudah lama dia tunggu-tunggu. “Tahun lalu saya beberapa kali nyaris naik podium,” kata pembalap berusia 25 tahun itu.

Maro melanjutkan, “Namun, saya belum beruntung atau ini bukan waktu yang tepat. Kadang-kadang hanya butuh sedikit keberuntungan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Di sisi lain, di Austin semuanya sempurna. Posisi start saya bagus dan kecepatan yang solid, yang memberi saya hasil balapan yang bagus.”

Luca Marini : Rival Pertama yang Harus Dikalahkan adalah Diri Sendiri

Dalam sebuah wawancara, Luca Marini menjelaskan faktor mana yang menentukan kesuksesannya. “Kami para pembalap mendefinisikan diri kami dengan orang-orang yang bekerja dengan kami. Tim kami dan motor adalah bagian terpenting. Tidak pernah mudah bagi saya, karena saya selalu harus kesulitan dengan posisi start. Tapi saya bisa membangun tim yang saya sukai. Saya merasa nyaman dengan orang-orang di sekitar saya, yang membantu saya menunjukkan bakat saya di trek,” ungkap pembalap asal Italia itu.

Sementara Marini merayakan podium sprint pertamanya di Argentina, rekan setimnya Marco Bezzecchi memenangkan balapan pada hari Minggunya. Namun adik Valentino Rossi itu secara mengejutkan berkomentar, “Saya tidak merasakan sesuatu yang istimewa tentang itu, meskipun dia adalah sahabat saya. Perasaan yang sama seperti saat Rins menang di Austin. Saya ditabrak pembalap lain, itu saja,” ujar Maro.

Pembalap Ducati itu menambahkan, “Saya tidak berpikir rekan setim adalah saingan pertama yang harus dikalahkan. Rival pertama kita adalah diri sendiri. Itu yang paling memotivasi saya. Saya bekerja sekeras yang saya bisa karena saya tahu hasilnya pasti akan datang.”

Usai podium di COTA Texas, Marini kini mengincar kemenangan pertamanya di MotoGP. “Itu sangat bergantung pada momen. Tapi posisi ke-2 di Austin mengajari saya bahwa saya membuat kesalahan pada dua lap pertama. Tidak mungkin saya bisa menebus waktu saya yang hilang di sisa balapan. Jika ingin menang, saya harus fokus sejak awal balapan. Karena jika kita ragu, kita akan tersingkir,” pungkas putra Mama Stefania itu.

Lihat Juga: