RiderTua.com – Pada dasarnya semua pengamat di Portimao sepakat bahwa, dalam penampilannya Joan Mir mirip dengan sosok Marc Marquez ketimbang yang diperkirakan secara umum. Dan dalam perbedaan yang sekarang, rider berusia 25 tahun itu bertahan di RC213V-nya dengan finis di posisi ke-11 di Portimao.
Catatan waktu lap yang bagus, secara bertahap membuat Joan Mir positif tentang langkah selanjutnya. Pada tahun 2022, Mir finis ke-4 (masih bersama Suzuki Ecstar) di Gran Premio Michelin de la Republica Argentina. Saat itu Aleix Espargaro memenangkan Grand Prix pertamanya dengan Aprilia RC16-nya.
Kesuksesan Honda di Autodromo Termas de Rio Hondo sangat mengesankan. Cal Crutchlow memastikan kemenangan Grand Prix ke-750 dari pabrikan sepeda motor raksasa asal Jepang itu pada tahun 2018. Hal ini memberikan optimisme bersejarah kepada Joan Mir.
Tanpa Marc Marquez, Joan Mir Jadi Ujung Tombak Repsol Honda di GP Argentina
“Kami masih berada di tengah-tengah proses pembelajaran, jadi sangat bermanfaat jika kami dapat melanjutkan pekerjaan ini seminggu kemudian. Yang lain mengeluh, tapi kami malah senang,” kata Joan Mir, mengomentari tekanan waktu karena harus melakukan perjalanan panjang langsung dari Portimao ke Argentina.
Pembalap asal Spanyol itu menambahkan, “Kami mengembangkan beberapa ide baru di Portugal dan sekarang saya berharap untuk mengembangkannya lebih lanjut di Argentina. Di Portugal kami menyelesaikan sprint dan balapan tanpa insiden serius, terima kasih Tuhan. Insiden dengan Quartararo dapat dinilai berbeda. Roda belakang terus berputar dengan sangat cepat, jadi saya akhirnya harus puas dengan posisi ke-11 di Portimao.”
“Kami hanya perlu meningkatkan RC213V di semua area. Setiap kilometer membantu kami,” imbuh Mir.
Juara Dunia Moto3 2017 itu juga berkomentar mengenai absennya rekan setimnya Marc Marquez. “Tentu saja ada yang hilang di dalam garasi. Marc adalah dan akan tetap menjadi tolok ukur yang harus kita ikuti,” pungkas Joan Mir.
