Saran Pembalap Superbike untuk Sirkuit Mandalika, Apa Saja?

RiderTua.com – Saat pembalap Superbike datang ke lintasan balap seperti Mandalika atau San Juan yang jarang digunakan, kondisi latihan bebas hari Jumat selalu memprihatinkan. Peristiwa di Mandalika Lombok dan di San Juan Argentina bak film Groundhog Day, di mana Bill Murray terjebak dalam time warp dan mengulang peristiwa yang sama.

Saat balapan Superbike digelar di Mandalika pada November 2022, para pembalap menjelaskan secara detail kepada penyelenggara setempat, bagaimana persiapan trek bisa dilakukan dengan lebih baik. Terlepas dari banyak jaminan, nyatanya tidak ada yang berubah. Sesi latihan Jumat di awal Maret 2023 kembali sia-sia.

Saran Pembalap Superbike untuk Sirkuit Mandalika

Racing line ideal yang bisa dilintasi bahkan tidak selebar 1 meter selama balapan akhir pekan. “Jika kita berada di samping pembalap lain, roda depan atau belakang langsung slip,” tegas juara dunia Alvaro Bautista.

Banyaknya crash dan beberapa cedera menjadi saksi ini.

Pada rapat Komisi Keselamatan pada tanggal 3 Maret, para pembalap kembali menyampaikan keluhan, kekhawatiran, dan saran mereka. Tidak hanya untuk Mandalika yang akan kembali digelar pada Maret 2024, tetapi juga untuk event San Juan pada Oktober mendatang, di mana diperkirakan akan terjadi kesulitan yang sama.

Jonathan Rea mengatakan, “Tahun lalu saya sudah menyarankan bahwa kami memerlukan latihan bebas ketiga di Mandalika dan Argentina pada hari Jumat. Sesi yang lebih lama atau latihan tambahan pada hari Kamis juga berhasil. Atau lebih banyak balapan dari kejuaraan nasional dalam program pendukung, untuk mendapatkan lebih banyak abrasi karet di lintasan.”

“Hari Jumat di Mandalika kembali hanya buang-buang waktu bagi semua pembalap. Lintasan berubah begitu banyak dari sesi ke sesi, sehingga kami hanya bisa melempar koin antara mengubah set-up motor atau menunggu sesi latihan berikutnya,” ujar rider Kawasaki itu kecewa.

Rea tidak menutup mata, dia tahu persis apa yang terjadi di balik layar. Dan dia juga menyadari bahwa, promotor Dorna selaku penanggung jawab tidak selalu diberitahu kebenarannya oleh mitra lokal ketika mereka menanyakan tentang kondisi trek balap.

Rider asal Irlandia Utara itu melanjutkan, “Ketika kita berada satu juta mil jauhnya, kita hanya dijanjikan banyak hal luar biasa melalui telepon. Mereka memberi tahu kita bahwa treknya bersih dan banyak motor yang melintasinya. Ketika kami tiba, yang terjadi malah sebaliknya. Tidak ada yang menyebabkan keausan karet sebanyak supersport 140hp atau superbike 200hp, kita tidak bisa mendapatkannya dengan mobil atau skuter atau mesin 300cc.”

“Lintasan harus sering dilintasi sehingga ada abrasi karet. Semua orang di Dorna menyadari hal itu, tetapi ada juga keadaan yang tidak menguntungkan. Sayang sekali jika kita tidak balapan ke Mandalika hanya karena treknya yang kotor. Tetapi ada cara untuk menciptakan kondisi yang lebih baik. Saya suka trek ini, trek ini memiliki beberapa tikungan terbaik,” imbuh Rea.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa, mereka ingin mencoba melakukan tiga sesi latihan bebas di Argentina pada hari Jumat. Kita harus mendapatkan satu set ban ekstra untuk ini. Jika mereka membiarkan mobil melintasi, itu mungkin sedikit membantu. Tetapi mereka melintasi jalur yang berbeda. Pada akhirnya mereka harus menggelar lebih banyak balapan di trek ini, balapan dengan mesin besar,” pungkas Alvaro Bautista.