Kerikil Sirkuit Algarve Portimao Berbahaya: Penanggung Jawab Trek Harus Bertindak!

RiderTua.com – Sejak 2020, para pembalap MotoGP mengeluhkan bahwa lapisan kerikil di Portimao tidak memenuhi peraturan. Alih-alih kerikil dengan diameter 6 hingga 15 mm, terkadang ada bongkahan ‘batu’ seukuran kepalan tangan.

Seperti diketahui, Fabio Di Giannantonio crash di tikungan 7 selama tes Portimao pada Sabtu sore dan kemudian langsung dibawa ke rumah sakit. Di malam hari, pembalap Gresini itu diizinkan langsung keluar dari rumah sakit, tetapi dokter menyatakan Diggia tidak fit untuk beraksi pada hari Minggu.

Kerikil Sirkuit Algarve Portimao Berbahaya: Penanggung Jawab Trek Harus Bertindak!

Di Giannantonio menjelaskan, “Sifat lapisan kerikil di Portimao gila, kami mengeluh setiap tahun karena batunya sangat besar. Kalau terjatuh di atas batu seperti itu, lebih sakit ketimbang menabrak aspal. Saya meluncur sambil berbaring di aspal tapi begitu mencapai kerikil itu seperti ledakan. Saat kepala saya membentur kerikil, saya tak sadarkan diri. Saat saya melihat helmnya, sungguh menakjubkan. Saya belum pernah melihat yang seperti ini.”

Rider asal Italia itu menambahkan, “Mereka seharusnya sangat memperhatikan peralatan membalap, pengecatan krub dan segalanya. Harus ada aturan yang lebih ketat untuk gravel trap. Mereka ada, tapi ternyata tidak cukup aman. Karena itu seperti menabrak tembok. Selama bertahun-tahun kami telah meminta kerikil diganti. Mereka hanya melakukannya di tikungan 1, tapi saya crash di tikungan 5.”

Ketika Alex Marquez crashh, Ducati-nya tampak seperti tercabik-cabik karena tertimpa bebatuan besar tajam di area run-off. Dan hanya dengan melihat baju balapnya, membuat kita berpikir dia baru saja melawan seekor harimau, seekor harimau yang sangat buas.

Juara Dunia Pecco Bagnaia juga pernah mengalami crash yang tak terlupakan pada penampilan pertama MotoGP pada 2020. Dia kemudian membawa dua genggam batu ke dalam garasi dan menunjukkannya kepada manajer timnya.

Penanggung jawab sirkuit berjanji bahwa masalah ini akan diselesaikan, tetapi sangat sedikit yang dilakukan.

“Kami sudah mengeluhkan hal itu selama 4 tahun, tapi tidak ada yang terjadi. Salah jika tidak mengatakan apa-apa tentang itu, tapi bukan begitu. Kami terus mengeluh tetapi mereka tidak mendengarkan kami. Apa lagi yang harus kami lakukan?” kata Aleix Espargaro.

Pembalap seperti Fabio Di Giannantonio, Aleix Espargaro, Alex Marquez, Pecco Bagnaia dan lainnya mengacu pada aturan Federasi Sepeda Motor Dunia FIM, yang menentukan seperti apa seharusnya zona run-off sirkuit Grand Prix. Lapisan kerikil harus terbuat dari rolling stock dengan diameter 6 sampai 15 mm. Dan lapisan kerikil harus setebal 25 cm.

Apakah persyaratan terpenuhi adalah masalah lain. Pada akhirnya ini tentang uang. Karena jika isi semua hamparan kerikil diganti, kita berbicara tentang jutaan euro setidaknya hanya untuk pengadaan kerikil.

Penanggung jawab sirkuit Autodromo Internacional do Algarve telah menyetujui balapan pembuka Kejuaraan Dunia pada akhir pekan 24-26 Maret untuk memastikan kondisi yang sesuai. Dalam waktu kurang dari dua minggu kedepan, tidak hanya ribuan ton kerikil yang harus diperoleh, tetapi juga pembiayaannya harus dijamin. Kita akan melihat apa yang terjadi saat FP1 dimulai.