Aprilia RS-GP: dari Itik Buruk Rupa menjadi Angsa Emas

RiderTua.com – Sejak memasuki Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2015, Aprilia RS-GP telah berkembang dari itik buruk rupa menjadi angsa emas. Pabrikan asal Noale itu berhasil bertransformasi.

Sebagai informasi, Aprilia Racing memenangkan Kejuaraan Dunia Superbike pada tahun 2010 dan 2012 dengan Max Biaggi dan pada tahun 2014 dengan Sylvain Guintoli. Kemenangan ini menandai gelar dunia ke-54 merek asal Italia tersebut. Pada 2015 Aprilia kembali ke kelas utama MotoGP, tetapi baru pada 2021 Aleix Espargaro meraih podium MotoGP pertama setelah finis ke-3 di Silverstone.

Aprilia RS-GP: Dari Superbike ke MotoGP

RS-GP berhasil ditingkatkan secara signifikan untuk tahun 2022 dan Aleix Espargaro menjadi salah satu penantang gelar. Aleix merayakan kemenangan perdananya di MotoGP di Termas de Rio Hondo-Argentina. Rider berusia 33 tahun itu juga membawa Aprilia 6 kali naik podium dalam 20 balapan dan peringkat 4 di Kejuaraan Dunia 2022, hanya terpaut 7 poin dari Enea Bastianini (Gresini Ducati) yang menempati peringkat 3.

Untuk MotoGP 2015, Aprilia mengambil Superbike RSV4 sebagai basis mesin balapnya. Bos balap saat itu Romano Albesiano mengira bahwa Aprilia sudah berada pada level teknis yang sama dengan kompetitor, tetapi kenyataannya jauh dari ekspektasinya. Seperti yang diakuinya sekarang, itu seperti membentur tembok. “Kenyataan di MotoGP tidak ada hubungannya dengan SBK di mana kami kompetitif,” kata bos asal Italia itu.

Sejak saat itu, Aprilia bak meniti jalan berbatu dan butuh 8 tahun bagi mereka untuk meraih kemenangan pertama. Meski mendapat banyak dukungan dari grup Piaggio, Aprilia tidak pernah mendapat dukungan finansial dari perusahaan raksasa seperti Honda atau Yamaha yang juga mempunyai pengalaman puluhan tahun di MotoGP.

Namun pada akhirnya si itik buruk rupa berubah menjadi angsa emas. Di usianya yang masih terbilang muda, namun kini setidaknya sudah bisa bersaing di MotoGP dengan kepala tegak. Inilah evolusi transformasi bagian pertama tahun 2015 hingga 2018.

Dari Alvaro Bautista, Marco Melandri, Michael Laverty, Stefan Bradl dan Aleix Espargaro

Saat Aprilia terjun di MotoGP pada 2015, itu adalah musim terakhir Bridgestone sebagai pemasok ban tunggal. Pabrikan asal Noale itu tidak datang dengan tim pabrikan sendiri, melainkan menggunakan tim milik Fausto Gresini. Kolaborasi ini berlangsung selama 7 tahun hingga akhir musim 2021

Aprilia memulai musim dengan Alvaro Bautista dan Marco Melandri, tetapi usai GP Assen pembalap asal Italia itu meminta cuti. Melandri kemudian absen selama 1 musim dan kembali ke Kejuaraan Dunia Superbike pada 2017, di mana dia membalap hingga tahun 2020.

Aleix Espargaro menyelesaikan musim di peringkat 17 di Kejuaraan Dunia dengan 44 poin dan mampu bersinar kembali dengan finis di posisi ke-6 di Aragon. Redding hanya mengumpulkan 20 poin dan menempati peringkat 21. Secara keseluruhan, musim ini merupakan sebuah kemunduran bagi Aprilia.