Persaingan Antara Bagnaia dan Bastianini, Bos Ducati: Mereka Saling Menyemangati

RiderTua.com – Juara dunia MotoGP Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini adalah pasangan pembalap baru pabrikan Ducati yang sedang menjadi sorotan dan ekspektasi tinggi di tahun 2023.

Pada tahun 2022, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia adalah pemimpin yang tak terbantahkan di tim pabrikan Ducati, yang digarisbawahi oleh fakta bahwa kontraknya diperpanjang 2 tahun lagi (hingga akhir 2024) bahkan sebelum musim dimulai.

Namun pada musim 2023 rider berusia 25 tahun itu akan menghadapi persaingan internal tim, bukan lagi dengan sahabat baiknya Jack Miller tetapi melawan rekan senegaranya Enea Bastianini yang kini berbagi garasi dengan Bagnaia.

Persaingan Antara Bagnaia dan Bastianini, Bos Ducati: Mereka Saling Menyemangati

Bastianini yakin di tahun keduanya di MotoGP dengan membukukan 4 kemenangan dan peringkat 3 di kejuaraan dunia, kebangkitan Gresini Racing Team dari GP21 ke GP23 di tim pabrikan adalah hadiah yang pantas. Juara Dunia Moto2 2020 itu tidak merahasiakan ambisi gelarnya.

Beberapa pengamat juga melihat potensi konflik pada pasangan pembalap baru Ducati-Lenovo itu. Setidaknya di lintasan, beberapa kali Bastianini membuat Bagnaia mendapat banyak tekanan musim lalu. Misalnya saja di Le Mans, Misano atau Sepang.

Ketika direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti ditanya, apakah mengelola dua pemenang dalam satu tim bikin dia pusing menjelang musim 2023? “Tentu saja mereka adalah pembalap paling sukses yang paling banyak memenangkan balapan pada tahun 2022, 11 balapan secara keseluruhan. Enea menyelesaikan tahun keduanya di MotoGP di peringkat 3 dalam kejuaraan dan berhasil memenangkan 4 balapan sepanjang musim,” jawab Ciabatti.

“Kami beruntung memiliki dua pembalap yang sama-sama bisa bertarung untuk memenangkan balapan dan memperebutkan gelar juara dunia. Jelas bahwa rekan satu tim kita akan selalu menjadi lawan pertama, karena dia memiliki motor yang persis sama. Jadi itu akan menarik, tapi saya pikir mereka akan saling menyemangati,” lanjut bos berusia 65 tahun itu.

“Mereka adalah dua pemuda yang cerdas. Saya yakin mereka akan saling menghormati di lintasan. Tentu, semua orang akan mencoba untuk mengalahkan yang lain. Jika demikian, kami berharap mereka menjadi juara 1 dan 2 di akhir Kejuaraan Dunia. Itu akan luar biasa untuk Ducati,” pungkas Ciabatti untuk musim mendatang.